Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Gudang Amunisi Ciangsana, Rudal hingga Roket Terpental ke Jalan dan Pekarangan Rumah Warga

Kompas.com - 31/03/2024, 06:48 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Sejumlah amunisi terpental ke jalan-jalan dan permukiman rumah warga imbas kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2023) malam.

Berbagai macam amunisi terpental hingga ke Kampung Parung Pinang, RT 01/RW 11, Dusun 06, Ciangsana.

“Karena ada amunisi yang berterbangan yang masih aktif. Di tempat saya itu paling banyak. Kayak granat, roket masih ada, mortir, rudal,” ungkap Ketua RT 01/RW 11, Dusun 06, Ciangsana, Yadi (41), saat ditemui Kompas.com, Minggu (31/3/2024) dini hari.

“Itu (amunisi) berserakan di jalan-jalan, di halaman rumah warga,” ujar Yadi melanjutkan.

Baca juga: Dentuman dari Gudang Amunisi TNI di Ciangsana Terdengar hingga Radius 7 Kilometer

Yadi mengungkapkan, setelah kira-kira lima kali terdengar ledakan dari Gudmurah milik TNI AD, warga langsung berhamburan keluar rumah dan mencari tempat aman.

“Pokoknya, kita buka puasa dulu. Itu posisinya sekali ledakan, sampai kaca saja getar semua. Makanya, kita juga keluar,” ujar Yadi.

Akibat kejadian ini, Yadi menyebut sejumlah rumah milik warga mengalami kerusakan.

“(Kondisinya) ambruk banget sih enggak. Cuma ya dinding retak, plafon pada habis semua,” kata Yadi.

Dia bertutur, rumah warganya yang dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP) hanya berjarak 50 meter dari Gudmurah Ciangsana.

Baca juga: Ledakan Gudang Amunisi TNI di Ciangsana, Warga: Rumah Hancur, Peluru Berhamburan di Jalan

“(Memang) ada Sungai Cileungsi. Nah, gudang amunisi itu sudah masuk ke kita (Dusun 06), baru dilingkari sama Sungai Cileungsi. Gudang itu masuk dusun saya, Dusun 06,” katanya.

“(Rumah warga) yang terkena ledakan, sekitar 50 meter jaraknya. Jadi, kita di atas, gudang amunisi itu di bawah. Kita tidak sejajar,” lanjutnya.

Sebagai informasi, Gudang amunisi yang terbakar itu merupakan milik Kodam Jaya terletak di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.

Adapun kebakaran itu diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa. Sehingga, membuat material menjadi labil dan bergesek.

Baca juga: Ketua RW Sebut Terdengar Puluhan Dentuman dari Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana

Saat ini, deretan ambulans sudah berjejer di sepanjang jalan menuju lokasi.

Warga di sekitar Markas Gudmurah juga berada di luar karena khawatir terdampak ledakan akibat kebakaran gudang amunisi tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menuturkan, kebakaran gudang amunisi di Ciangsana terjadi pada pukul 18.30 WIB.

Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com