Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Mudik Lebih Awal untuk Manfaatkan Waktu dan Khawatir Terjebak Macet

Kompas.com - 02/04/2024, 12:34 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perantau asal Jember, Warda (24) dan Daday (25), memutuskan mudik ke kampung halamannya lebih awal.

Mereka "mencuri start" karena ingin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, mengingat kegiatan mereka di Jakarta telah rampung.

“Ya karena kegiatan sudah selesai. Jadinya langsung. Kalau nanti mepet-mepet bakalan ribet. Jadi mending lebih awal,” kata Daday saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Pemerintah Minta Warga Mudik Lebih Awal, Pulang Paling Akhir

Mereka yang bekerja sebagai guru TK di Jakarta Timur, mengaku tidak ingin menyia-nyiakan waktu.

“Kan nanti kebersamaan bersama keluarga juga nanti kurang (kalau mudiknya mepet Lebaran). Soalnya habis (beberapa hari setelah) Lebaran juga nanti langsung balik lagi ke Jakarta,” ungkap Warda.

Alasan lainnya, mereka mengaku ingin menghindari kemacetan saat puncak arus mudik.

Baca juga: Hindari Kemacetan, Pemudik Diimbau Balik pada Tanggal Ini

“Iya gitu, kalau macet kan enggak enak. Mudik lebih awal dan pakai bus juga lebih bisa melihat pemandangan saja di sepanjang perjalanan, bukan macet,” kata Mardiah (67), pemudik asal Palembang.

Sebagai informasi, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI memprediksi puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2024 melalui terminal bus di Jakarta akan terjadi pada 8 April.

“Puncak mudik tahun ini, kami proyeksikan pada tanggal 8 April, Senin karena perkiraan Lebaran kan tanggal 10 April," ujar Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2024).

Syafrin mengatakan, beberapa petugas telah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pemudik. Para petugas Dishub DKI disiagakan di setiap pos pengamanan sejak 6 April 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com