Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Berbondong-bodong Datangi Gedung Guru Jakarta, Pertanyakan Dana Hibah Tak Cair

Kompas.com - 04/04/2024, 16:17 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah guru mendatangi Gedung Guru Jakarta, Jalan TB Simatupang, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/4/2024).

Bukan untuk berdemo, mereka mempertanyakan alasan dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak cair.

Guru yang hadir di gedung itu datang dari berbagai wilayah. Mereka mengantre dengan tertib sampai ke parkiran motor. 

“Ya ini, guru-guru datang untuk menanyakan kenapa dana hibahnya tidak cair. Karena, dari setiap sekolah, pasti ada saja yang tidak cair. Makanya kita kemari, bertanya,” kata seorang guru di Jakarta Selatan bernama Dini (49) saat ditemui Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Ikut Mudik Gratis Pemprov DKI, Pria Ini Bersyukur Bisa Pulang Kampung meski Tak Punya Uang

Dalam kesempatan tersebut, Dini dan guru lainnya mendapatkan penjelasan alasan dana hibah mereka tidak cair.

“Mungkin memang ada kesalahan dari pihak sekolah kita, datanya kurang lengkap, atau pengurangan dari Pemerintah Daerah (Pemda), kuotanya. Tadi sih katanya ada pengurangan kuota,” ujar Dini yang sudah menjadi guru selama 24 tahun.

Hal serupa juga dirasakan oleh seorang guru di Jakarta berinisial EK. Ia juga termasuk pengajar yang dana hibahnya tidak cair.

“(Datang ke Gedung Guru Jakarta) ingin mengecek, ingin mencari tahu, kenapa tidak cair. Ada yang gagal salur karena rekeningnya sudah tidak aktif, ada yang salah ketik nomor rekening, jadi macam-macam. Ada yang terkena pangkas kuota,” ujar EK.

“Kalau saya termasuk yang kena pangkas karena kuota,” lanjut EK yang sudah mengajar sejak 2006.

Baca juga: Gratifikasi Berkedok THR: Dilema Nasib Guru dan Pendidikan Politik

Menanggapi hal ini, EK mengaku sedih. Apalagi, momentumnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Ya sedih ya, ya memang rezeki itu masing-masing sudah ada yang atur, cuma kan apalagi menjelang Idul Fitri ini kan. Mau berbagi rezeki, tapi kok tiba-tiba enggak cair, enggak dapat? Ya sedih banget,” tutur EK.

Nasib guru bernama Yanti (52) rupanya berbeda dengan EK dan Dini. Walau datang jauh-jauh mengingat rumahnya berada di Kabupaten Bekasi, dana hibah Yanti dijanjikan akan cair.

“Kalau saya itu permasalahannya gagal salur. Jadi, operator sekolah salah ketik nomor rekening saya. Nah, ini sudah cek ke Gedung Guru Jakarta, katanya besok akan cair,” ujar Yanti.

Melihat hal ini, Yanti mengaku bahagia. Kalau benar cair, dia akan menggunakannya untuk mudik ke kampung halamannya, yakni Madiun, Jawa Timur.

“Ya tadinya sudah lemas, gagal mudik. Saya kan mudik bareng adik kandung saya, naik mobil. Kalau dana hibah enggak cair, ya enggak jadi. Sangunya kurang soalnya,” pungkas Yanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com