Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik dengan Motor Pulang Kampung Lebih Awal untuk Hindari Macet di Jalan

Kompas.com - 05/04/2024, 17:19 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jalan KH Noer Ali, tepatnya di simpang mal Bekasi Cyber Park (BCP), Kalimalang, Bekasi Barat, mulai dipadati pemudik dengan motor sejak Kamis (4/4/2024) malam.

Mereka datang dari arah Jakarta menuju Jalan M Hasibuan yang merupakan salah satu jalur menuju Karawang sampai Pantai Utara (Pantura).

Seorang pemudik tujuan Purbalingga, Jawa Timur, bernama Anto bersama istrinya memilih mudik lebih awal dengan sepeda motor untuk menghindari kemacetan.

Baca juga: Mudik Naik Motor ke Yogyakarta, Rahman Berangkat Malam Hari Hindari Panas

"Dari Pamulang mau ke Purbalingga. Berangkatnya sekitar jam 21.00 WIB. Setiap tahun saya pulang," kata Anto di lampu merah simpang BCP.

Apalagi, ia dan istri sudah libur bekerja. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk pulang ke kampung lebih awal.

"Iya selalu berangkat lebih awal, sudah libur soalnya. Perjalanan biasanya semalaman (satu hari) saya, istirahatnya tiga sampai empat kali," ucap dia.

Alasan yang sama juga dilontarkan pemudik lainnya, Rifki. Ia memilih mudik lebih awal dengan sepeda motor untuk menghindari kemacetan.

Rifki mengawali perjalanan mudiknya di malam hari agar terbebas dari udara panas jika berangkat di siang hari.

"Karena kalau mepet macet banget. Kantor juga sudah tutup (sudah libur). Ini biar adem saja di perjalanan," ujar Rifki.

Baca juga: Polda Metro Prediksi Kemacetan Arus Mudik Lebaran Mulai Terjadi pada Sore Ini

Dia memperkirakan akan menempuh perjalanan selama tujuh jam untuk sampai ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

"Berangkat dari rumah jam 21.00 WIB setelah tarawih. Tujuh jam kalau enggak macet mah," ucap diam

Pemudik lainnya, Rahman, juga berangkat lebih awal ke kampung halamannya di Yogyakarta melewati jalur Kalimalang menuju jalur Pantura.

Rahman sengaja berangkat mudik lebih dulu untuk menghindari kemacetan sehingga bensin yang dikeluarkannya tidak begitu boros.

"Iya (berangkat cepat) biar irit ongkos (mudik naik motor), karena sudah liburan. Ini mau ke Yogyakarta dari Tangerang," ujar Rahman.

Baca juga: Heru Budi Minta Lurah dan Satpol PP Jaga Lingkungan Warga Selama Mudik Lebaran 2024

Perjalanan Rahman menuju kampung halaman di Yogyakarta memakan waktu kurang lebih 13 jam, belum termasuk istirahat jika menggunakan sepeda motor.

"Biasanya sih sampai di sana (Jumat) sekitar jam 14.00 WIB. Istirahat tiga sampai empat kali lah," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com