JAKARTA, KOMPAS.com - Sarmini (50) sudah berdagang sayur-mayur di Pasar Perumnas Klender, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, sejak tahun 1985.
Ia menjadi saksi naik turunnya harga aneka komoditas pangan selama hampir 40 tahun.
Dari sanalah, Sarmini bisa menghidupi keluarganya. Bahkan, sampai menyekolahkan ketiga anaknya di mana satu di antaranya sampai lulus dari kursi perkuliahan.
"Anak saya tiga. Sudah nikah satu, yang selesai kuliah satu, dan paling kecil kelas 3 SMP. Sebentar lagi ujian kelulusan," ungkap dia di lokasi, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem
Sarmini adalah perantau asal Pati, Jawa Tengah. Ia tinggal di kawasan Rawadas, Pondok Kopi, Duren Sawit, bersama suami dan ketiga anaknya.
Setiap pagi buta, suami Sarmini bertugas membeli sayur di Pasar Induk Kramatjati sejak pertama kali mereka membuka lapak di Pasar Perumnas Klender.
Pada sore hari, sang suami beralih profesi menjadi sopir odong-odong. Sementara Sarmini bertugas menjaga lapak sayur. Keduanya saling bergantian mengurus ketiga anak mereka.
Sarmini mengaku, perjalanannya memiliki lapak sayur sendiri tidaklah instan.
"Dulu saya pernah jadi pembantu (membantu berdagang) di pasar dan momong anak. Upahnya lumayan, khusus momong anak gajinya Rp 10.000-Rp 15.000 per bulan. Itu besar banget dulu," kata dia.
Giatnya Sarmini dan suaminya dalam menabung membuat mereka memiliki modal untuk membuka lapak sayur.
Lapak sayur milik Sarmini tidak hanya menjual kangkung dan bayam saja, tetapi juga kucai, tauge, tomat, dan tempe.
Ia juga menjual cabai rawit, cabai keriting, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, bawang bombai, dan kacang tanah.
Sarmini enggan mengungkapkan omzet per bulannya dari lapak sayur dan sopir odong-odong. Sembari tertawa, ia bilang, itu adalah "rahasia perusahaan"
Namun, pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Pendapatan dari lapak sayur walaupun harga naik turun, dan dari suami narik odong-odong, bisa sekolahin anak-anak, biaya sehari-hari, dan buat pulang kampung. Alhamdulillah," kata dia.