Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut agar Presiden Jokowi Diadili

Kompas.com - 22/04/2024, 14:55 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok massa menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).

Pantauan Kompas.com di lokasi, mereka menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menolak rezim oligarki.

Para peserta aksi memasang berbagai spanduk. Dua di antaranya berukuran besar.

"Aksi bersama rakyat berdaulat. Mengawal para Hakim Mahkamah Konstitusi gunakan nurani dan akal budi. Tidak terpengaruh godaan dan ancaman duniawi," demikian bunyi salah satu spanduk yang bergambarkan jajaran Hakim MK.

Baca juga: Ada Demo di Patung Kuda, Jalan Ir H Juanda Macet Imbas Penutupan Jalan

Selain itu, ada juga spanduk besar yang bergambar wajah Presiden Jokowi.

"Tangkap adili Jokowi. Sumber dari segala masalah, rajanya nepotisme," demikian tulisan yang terpampang pada spanduk.

Dalam orasi yang digelar secara bergantian, massa mengungkapkan kemarahan mereka terhadap Presiden RI.

"Walaupun saya dari Solo, Saya tidak rela walau Indonesia dipimpin tetangga, saya malu. Demokrasi kita sudah dibeli!" seru salah satu peserta dalam orasinya.

Baca juga: Ingin Shalat Dzuhur, Pedemo Panjat dan Jebol Gerbang Gedung Sapta Pesona

Orasi telah berlangsung sejak pukul 11.00 WIB. Hingga pukul 14.36 WIB, peserta masih bergantian menyampaikan isi hati mereka.

Adapun, massa aksi adalah kelompok yang tidak setuju dengan hasil Pemilihan Presiden 2024.

Aksi ini bertepatan dengan pembacaan putusan Perkara Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi hari ini, Senin (22/4/2024).

MK sebelumnya sudah memulai sidang sengketa hasil pilpres sejak 27 Maret 2024. MK dijadwalkan membacakan putusan perkara sengketa hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024 pada hari ini.

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin: Tak Beralasan Menurut Hukum

Putusan itu akan menentukan apakah gugatan yang diajukan pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD terhadap hasil Pilpres 2024 akan dikabulkan atau tidak.

Kedua kubu mengajukan permohonan pemungutan suara ulang dan diskualifikasi pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com