JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan menjelaskan alasan pagar Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, dikunci saat shalat dzuhur, Senin (22/4/2024).
"Sebenarnya dari Selasa sudah dikasih izin. Dari kemarin-kemarin setiap ada demo dikasih izin (masuk ke masjid) lewat belakang. Kami sortir per 10 orang," ujar seorang petugas keamanan gedung Sapta Pesona yang enggan disebut namanya kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Ingin Shalat Dzuhur, Pedemo Panjat dan Jebol Gerbang Gedung Sapta Pesona
"Tapi, yang masuk rombongan dan tidak langsung keluar setelah shalat," lanjut dia.
Menurut dia, sejumlah peserta demo yang ingin shalat di Masjid Rahilatul Jannah itu banyak melontarkan alasan.
Mulanya, mereka minta izin ke toilet dan shalat.
Namun, mereka malah tidur-tidur di masjid atau duduk-duduk di selasar.
"Padahal seharusnya langsung keluar, biar gantian. Ada juga yang mampir-mampir dan foto-foto," celetuk sang satpam.
Para petugas keamanan mendapat arahan untuk menjaga area gedung Sapta Pesona steril hari ini.
Baca juga: Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut agar Presiden Jokowi Diadili
"Tahu-tahu malah didobrak," lanjut dia.
Menjelang waktu shalat dzuhur, sejumlah peserta aksi unjuk rasa di Patung Kuda menggedor gerbang Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 12.16 WIB. Peserta aksi yang terdiri dari perempuan dan laki-laki dewasa menggedor pagar hitam agar diizinkan masuk.
Sebab, mereka ingin menunaikan shalat dzuhur di Masjid Rahilatul Jannah yang berada di dalam area Gedung Sapta Pesona.
Peserta aksi menduga pihak pengelola gedung sengaja tidak mengizinkan mereka untuk shalat. Padahal, pagar gedung memang selalu ditutup setiap kali ada unjuk rasa.
Para petugas berupaya menenangkan massa, tetapi tidak digubris.
Sekitar pukul 12.30 WIB, seorang perempuan peserta demo memanjat pagar yang tingginya kurang lebih dua meter itu.
Baca juga: Sweeping Pelajar dan Anarko Ikut Demo di MK, Polisi Jaga Pintu Tol Bekasi Barat