Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Daftar Penjaringan Cawalkot Bekasi dari PDI-P, Salah Satunya Dosen dari Luar Partai

Kompas.com - 22/04/2024, 17:53 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dua orang resmi mendaftar sebagai bakal calon walikota Bekasi dalam penjaringan yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Kota Bekasi.

Ketua Tim Penjaringan DPC PDI-P Kota Bekasi Heri Purnomo mengatakan, dua pendaftar tersebut berdasarkan data selama waktu pendaftaran yang dibuka mulai 1-20 April 2024.

"Yang pertama mendaftar adalah ketua DPC PDI-P Tri Adhianto, terus ada juga Adi Bunardi, beliau ini dosen atau akademisi," ujar Heri saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Mantan Walkot Bekasi Tri Adhianto Ikut Penjaringan Cawalkot Bekasi dari PDI-P

Heri mengaku tidak mengetahui secara jelas di mana Adi mengajar.

Namun, yang pasti adalah Adi Bunardi merupakan bakal calon yang bukan dari internal partai dan merupakan seorang akademisi.

"Saya kurang tahu (mengajar di mana), UNISMA atau mana gitu. Beliau memang eksternal, bukan kader partai," kata dia.

Heri mengatakan, penjaringan bacalon walkot Bekasi terbuka untuk umum. Selain dua nama di atas, terdapat beberapa tokoh yang sempat mengambil formulir pendaftaran.

Namun, beberapa dari mereka tidak kunjung mengembalikan formulir sekaligus menyerahkan berkas pendaftaran sampai waktu yang ditentukan.

Baca juga: Pemda DKJ Berwenang Batasi Jumlah Kendaraan Milik Warga Jakarta

"Sampai waktu terakhir pendaftaran tidak mengembalikan formulir tersebut, kita tunggu tetapi tidak menyerahkan kembali sehingga kita anggap tidak jadi," ungkapnya. 

Heri menuturkan, eks Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad juga mengambil formulir pendaftaran melalui forum RW Bekasi Utara.

Namun, Heri tidak mengetahui secara pasti apakah formulir itu diisi oleh Mochtar Mohamad atau ada kandidat lain.

Sebab, Mochtar Mohamad tidak menyerahkan kertas formulirnya kembali sampai pendaftaran ditutup.

"Jadi yang resmi mendaftar itu ada dua (menyerahkan berkas dan formulir), Tri Adhianto dan Adi Bunardi," jelas Heri.

Baca juga: Massa Aksi Demo di Patung Kuda Hendak Long March Kepung Istana Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com