JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, telah memanggil oknum sopir taksi offline yang terlibat cekcok dengan seorang pria tuna daksa, Sabtu (20/4/2024).
"Dari pengelola terminal maupun pihak Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan, setelah ada kejadian tersebut, kami bergerak cepat memanggil pengemudi taksi offline tersebut," ujar Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni di terminal, Senin (22/4/2024).
Menurut Yulza, cekcok terjadi di area kedatangan pada Sabtu pagi. Keributan dipicu persoalan layanan taksi online.
Ketika itu pria tuna daksa bersangkutan bertanya di mana layanan taksi online berada. Namun, ia diarahkan ke titik lain.
Baca juga: Viral Penumpang Disabilitas Dilarang Pesan Taksi Online di Terminal
"Disampaikan ke penyandang disabilitas, ada di sekitar Plaza LRT maupun di depan Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan," kata Yulza.
Namun, akses menuju dua titik itu dianggap terlalu jauh oleh pria tuna daksa tersebut.
Ditambah lagi, ia dan seorang perempuan yang sedang bersamanya membawa cukup banyak barang.
"Karena terlalu jauh aksesnya ke sana, jadi terjadi perselisihan yang menyebabkan percekcokan," tutur Yulza.
Pihak pengelola terminal langsung memanggil oknum sopir tersebut usai menerima laporan pada Sabtu malam.
Baca juga: Terminal Kampung Rambutan Masih Telusuri Kasus Penumpang Disabilitas
Mereka juga memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kejadian pada Sabtu pagi.
"Memanggil untuk dimintai keterangan di pos polisi, dan memang terjadi perselisihan tersebut," Yulza berujar.
Usai dimintai keterangan, pihak terminal dan polisi dari jajaran Polsek Ciracas turut memberi pembinaan.
Pembinaan tidak hanya dilakukan kepada oknum sopir yang terlibat cekcok, tetapi juga pada sopir taksi offline lainnya yang ada di terminal.
"Kami menekankan kepada pengemudi agar tidak lagi melakukan intimidasi atau pelarangan terkait pelayanan taksi online di Terminal Kampung Rambutan," tegas Yulza.
Baca juga: 54 Persen Difabel Tuna Daksa Disebut Kesulitan Saat Pencoblosan Pemilu 2024
"Semua layanan, baik taksi offline-online, boleh mengambil (penumpang)," lanjut dia.