Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Kompas.com - 28/04/2024, 15:00 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah tempat anggota Satlantas Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) melakukan aksi bunuh diri disebut milik mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu, Fahmi Idris.

Rumah itu berlokasi di Jalan Mampang Prapatan No 20, Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.

Warga setempat berinisial IM mengatakan, rumah itu merupakan milik almarhum Fahmi Idris.

Saat ini, rumah itu dihuni oleh dua pengusaha tambang bernama Indra Pratama dan David Febrian Sandi.

"Ini rumahnya almarhum Fahmi Idris. Setelah beliau meninggal, barulah ditempati oleh Pak Indra dan Pak David. Semua tetangga juga pada tahu mereka pengusaha tambang," ujar IM kepada wartawan di lokasi, Minggu (28/4/2024). 

Baca juga: Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

IM tidak mengetahui pasti apakah rumah itu masih milik Fahmi Idris atau sudah dijual. Namun, berdasarkan sepengetahuannya, kedua pengusaha itu mulai pindah ke rumah itu sekitar Mei 2022.

Menurut IM, Fahmi Idris merupakan sosok yang suka bersosialisasi dengan warga sekitar. Begitu juga dengan Indra dan David.

Adapun, IM sendiri mengaku pernah bercengkrama langsung dengan Brigadir RAT. Ia mengaku masih tidak percaya anggota satlantas itu tewas bunuh diri.

"Baru minggu lalu, ngobrol ketawa-ketiwi. (RAT) rajin ibadahnya, suka ngobrol dengan masyarakat di sini kan sejak dari sebelum Lebaran 2024 kemarin. Makanya, saya juga tidak menyangka ada kejadian di situ," imbuh dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Brigadir RAT diduga mengakhiri hidup di sebuah mobil mewah merek Toyota Alphard yang terparkir di rumah Indra dan David. 

Baca juga: Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Ia diduga menembakan peluru ke pelipis pala bagian kanan hingga menembus ke pelipis bagian kiri. Usai ditemukan tewas, jenazah Brigadir RAT pun dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Pihak keluarga menolak otopsi terhadap jenazah Brigadir RAT. Lantas, Polres Jakarta Selatan menyerahkan jenazah Brigadir RAT kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di Manado, Sulawesi Utara.

Sejauh ini, Brigadir RAT dikatakan sedang menjalani masa cuti. Itulah sebabnya dia berada di Jakarta.

Mobil Alphard tempat ia diduga bunuh diri disebut milik kerabatnya.

Sementara itu, polisi menduga Brigadir RAT bunuh diri karena ada masalah pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com