JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan, fasilitas kesehatan di Ibu Kota dapat memberikan pengobatan ke pasien tuberkulosis (TBC) yang bukan ber-KTP Jakarta.
Jika ada warga non Jakarta yang berobat ke Ibu Kota, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bakal bersurat ke kepala daerah terkait sebagai pemberitahuan.
“Saya minta, tugasnya Puskesmas, atau RSUD, atau naik ke dinas, jika nanti ditemukan warga, baik itu warga kita atau warga non KTP DKI yang berobat di DKI Jakarta, kita suratkan wali kotanya, kita suratkan bupatinya,” kata Heru saat memberikan sambutan di Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
“Bahwa si A berobat di RSUD ini, di Puskesmas ini, sudah ditangani dengan baik, diberikan obat tipe ini,” ucap Heru melanjutkan.
Selain pemberitahuan, kata Heru, surat tersebut juga memuat anjuran untuk para kepala daerah kawasan aglomerasi agar peduli dengan warganya yang mengidap TBC.
Baca juga: UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC
Menurutnya, Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) mengamanatkan bahwa salah satu tugas Dewan Kawasan Aglomerasi DKJ ialah menuntaskan persoalan TBC.
“Agar Pak Bupati atau Kepala Dinasnya membantu memberikan semangat, mengawasi, dan healing. Jadi, wajib ya, mulai hari ini,” tegas Heru.
Heru pun mengingatkan jajaran tenaga kesehatan agar tidak menolak pasien TBC yang bukan ber-KTP DKI untuk berobat di Jakarta.
“Kita obati dengan baik, kita rawat, jangan ditolak. Wajib tugasnya memberitahu. Dengan adanya surat seperti itu, kita tahu berapa banyak warga DKI atau non DKI yang berobat di Jakarta,” ujarnya.
Heru menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta menemukan 60.420 kasus TBC pada tahun 2023.
“59.217 di antaranya merupakan kasus TBC sensitif, dan 1.203 atau dua persennya, adalah kasus TBC resistensi atau kebal obat,” ujar Heru.
Dari kasus TBC sensitif ini, sebanyak 86 persen sudah memulai pengobatan.
“(Angka itu melebihi) target nasional, 95 persen. Angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat pada tahun 2022 adalah 81 persen,” kata Heru.
“Percuma, kalau TBC di Jakarta menurun, tapi di daerah lain, bupati, wali kota, gubernurnya tidak care terhadap TBC,” pungkas dia.
Baca juga: Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.