JAKARTA, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara telah memeriksa 43 orang saksi kasus tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) akibat dianiaya seniornya sendiri pada Jumat (3/5/2024) lalu.
"Jadi total saksi yang sudah kita lakukan pemeriksaan ada 43," ucap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Utara, Kombes (Pol) Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis (8/4/2024).
Puluhan saksi tersebut terdiri dari 36 orang taruna STIP tingkat satu, dua, dan empat. Kemudian pengasuh STIP, dokter klinik STIP, dokter Rumah Sakit Tarumajaya, ahli pidana, dan ahli bahasa.
Selain rekaman CCTV, juga ada beberapa barang bukti yang digunakan untuk mendukung penyidikan kasus ini.
Baca juga: Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu
"Kemudian barang buktinya berupa visum et repertum, pakaian korban, pakain tersangka, dan CCTV yang kemudian sudah dilakukan analisa digital," sambungnya.
Dari 43 saksi itu ditemukan tiga tersangka baru, yang turut andil dalam peristiwa nahas yang menimpa Putu Satria Ananta Rustika (19).
"Kami menyimpulkan ada tiga pelaku lainnya yang terlibat dalam peristiwa kekerasan eksesif tersebut," tegas Gidion.
Tiga pelaku itu berinisial A, W, dan K, yang merupakan taruna tingkat II di STIP. Kini ketiganya sudah ditahan polisi.
Baca juga: Kemenhub Tiadakan Penerimaan Mahasiswa Baru STIP 2024, Buntut Kasus Penganiayaan
A, W, dan K memang tidak melakukan pemukulan kepada Putu. Namun, ketiganya ikut andil untuk memperlancar tindak penganiayaan yang dilakukan pelaku utama, Tegar Rafi Sanjaya (21).
A berperan memanggil Putu pertama kali untuk turun ke lantai dua dan menggiringnya masuk ke dalam toilet pria.
Ia juga berperan sebagai pengawas lingkungan sekitar saat tindak kekerasan itu dilakukan.
Sementara W mendorong Tegar untuk melakukan kekerasan dengan berkata, 'Jangan malu-maluin kasih paham'.
Sedangkan K, yang menunjuk Putu menjadi orang pertama untuk dipukuli.
Tegar memukul Putu di bagian ulu hatinya sebanyak lima kali hingga terkapar lemas. Lidah Putu juga ditarik oleh Tegar hingga akhirnya tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.