JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penyidikan kasus tewasnya Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di tangan senionya belum final, meski sudah empat orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami mempunyai kewajiban finalnya penyidikan itu ketika jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan berkas diterima (P21)," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Utara Kombes (Pol) Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/5/2024).
Jika berkas itu belum dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan, maka polisi masih memiliki tanggung jawab untuk melakukan penyidikan lebih lanjut.
Penyidikan lanjutan dilakukan untuk melengkapi berkas perkara sebelum akhirnya diserahkan ke jaksa.
Sejauh proses penyidikan berlangsung, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara telah menjaring empat tersangka kasus penganiayaan ini.
"Kalau jaksa menilai lain, kita enggak tahu ya. Tapi, konstruksi kami sejauh ini masih itu (empat tersangka)," kata Gidion.
Empat tersangka yang dimaksud yaitu Tegar Rafi Sanjaya (21) yang menjadi pelaku utama, A, W, dan K.
Baca juga: Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu
Keempatnya merupakan taruna STIP tingkat dua.
Kini empat tersangka sudah ditahan pihak kepolisian dan penyidikan lebih lanjut akan dilakukan.
Diberitakan sebelumnya, STIP kembali berduka usai taruna tingkat satu Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas dianiaya seniornya sendiri yang bernama Tegar Rafi Sanjaya (21).
Bukan hanya Tegar, tiga taruna berinisial A, W, dan K juga ikut serta mendorong tindak kekerasan ini dilakukan.
Baca juga: 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara
A adalah orang yang memanggil Putu dan teman-temannya untuk masuk ke toilet pria lantai dua. Ia juga berperan sebagai pengawas selama proses kekerasan itu dilakukan.
Sementara W dan K adalah orang yang mendorong Tegar untuk memukul Putu.
Tegar memukul Putu sebanyak lima kali di bagian ulu hatinya hingga terkapar dan lemas.
Saat terkapar, Tegar panik dan berusaha menolong dengan menarik lidah Putu.
Namun, ditariknya lidah Putu membuat kondisinya semakin buruk dan jalur pernapasannya tertutup sampai akhirnya tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.