BOGOR, KOMPAS.com- Polisi mengakui mengalami kendala dalam menyelidiki kasus Andriana Yubelia Novem Cahya alias Noven (18) yang tewas ditusuk orang tak dikenal di Gang Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor, lima tahun lalu, Selasa (8/1/2019).
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, polisi kesulitan mencari identitas diri pelaku.
Luthfi mengatakan, pelaku diduga masih di bawah umur saat melakukan penusukan itu. Pelaku diduga belum melakukan perekaman e-KTP sehingga sulit diidentifikasi.
“Terduga pelaku dalam kejadian masih di bawah umur belum melakukan rekam digit e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan,” ucap Luthfi saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor
Kedua, polisi sulit mengidentifikasi wajah sang pelaku.
Meski telah mengantongi bukti rekaman CCTV dari lokasi kejadian, namun rekaman tersebut tidak memperlihatkan secara jelas wajah sang pelaku.
“Kami masih belum bisa memberikan data yang lengap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram,” lanjutnya.
Ketiga, tidak ditemukannya DNA pelaku dari barang bukti yang diamankan sehingga polisi belum menemukan petunjuk kuat, yang menghubungkan beberapa orang dicurigai dengan sosok pelaku di rekaman CCTV.
“Hasil dari labfor dengan DNA yang terdapat di barang bukti tidak ditemukan DNA lain yang diduga milik pelaku. Oleh karena itu kami masih berusaha mencari alat bukti lain,” kata Luthfi.
Baca juga: Doa Bersama Warnai Setahun Kasus Pembunuhan Noven yang Masih Misterius
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 34 orang saksi. Sejumlah saksi tersebut di antaranya teman dekat korban, teman sekolah, keluarga, dan kerabat korban.
Dari pemeriksaan tersebut, polisi mengerucutkan menjadi lima orang saksi.
Lima orang ini diperiksa kembali karena memiliki ciri-ciri yang mirip dengan pelaku yang sempat terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Kami periksa ada lima kandidat yang sedang kami kerucutkan,” ujarnya.
Namun, Luthfi belum bisa memastikan apakah satu dari lima orang itu merupakan pembunuh Noven atau tidak, karena minimnya bukti yang dikantongi penyidik.
Sudah lima tahun berlalu, untuk mengungkap siapa dalang dari pembunuhan tersebut, polisi kini menggandeng para pakar, termasuk ahli gestur tubuh.'
Baca juga: Pembunuhan Noven, Kasus yang Belum Tuntas pada 2019
Pada saat kejadian yang terekam CCTV, terduga pelaku memiliki ciri khas tersendiri yang bisa dilihat dari cara pelaku berjalan dan pada saat tangan pelaku memegang ke arah dagu.
Atas dasar itu, diharapkan bisa memudahkan ahli gestur tubuh merujuk ke satu nama dalam hal penetapan tersangka.
Meski sudah berlalu lama, polisi berjanji akan menyelesaikan penyelidikan sampai tuntas hingga akhirnya pelaku ditangkap.
“Kami berjanji akan melakukan penyelidikan sampai tuntas. Tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami buktikan bahwa kami bisa mengungkap peristiwa ini,” tegas Luthfi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.