Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Kompas.com - 22/05/2024, 09:41 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com- Polisi mengakui mengalami kendala dalam menyelidiki kasus Andriana Yubelia Novem Cahya alias Noven (18) yang tewas ditusuk orang tak dikenal di Gang Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor, lima tahun lalu, Selasa (8/1/2019).

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, polisi kesulitan mencari identitas diri pelaku.

Luthfi mengatakan, pelaku diduga masih di bawah umur saat melakukan penusukan itu. Pelaku diduga belum melakukan perekaman e-KTP sehingga sulit diidentifikasi.

“Terduga pelaku dalam kejadian masih di bawah umur belum melakukan rekam digit e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan,” ucap Luthfi saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Kedua, polisi sulit mengidentifikasi wajah sang pelaku.

Meski telah mengantongi bukti rekaman CCTV dari lokasi kejadian, namun rekaman tersebut tidak memperlihatkan secara jelas wajah sang pelaku.

“Kami masih belum bisa memberikan data yang lengap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram,” lanjutnya.

Ketiga, tidak ditemukannya DNA pelaku dari barang bukti yang diamankan sehingga polisi belum menemukan petunjuk kuat, yang menghubungkan beberapa orang dicurigai dengan sosok pelaku di rekaman CCTV. 

“Hasil dari labfor dengan DNA yang terdapat di barang bukti tidak ditemukan DNA lain yang diduga milik pelaku. Oleh karena itu kami masih berusaha mencari alat bukti lain,” kata Luthfi.

Baca juga: Doa Bersama Warnai Setahun Kasus Pembunuhan Noven yang Masih Misterius

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 34 orang saksi. Sejumlah saksi tersebut di antaranya teman dekat korban, teman sekolah, keluarga, dan kerabat korban.

Dari pemeriksaan tersebut, polisi mengerucutkan menjadi lima orang saksi.

Lima orang ini diperiksa kembali karena memiliki ciri-ciri yang mirip dengan pelaku yang sempat terekam CCTV di sekitar lokasi kejadian.

“Kami periksa ada lima kandidat yang sedang kami kerucutkan,” ujarnya.

Namun, Luthfi belum bisa memastikan apakah satu dari lima orang itu merupakan pembunuh Noven atau tidak, karena minimnya bukti yang dikantongi penyidik.

Sudah lima tahun berlalu, untuk mengungkap siapa dalang dari pembunuhan tersebut, polisi kini menggandeng para pakar, termasuk ahli gestur tubuh.'

Baca juga: Pembunuhan Noven, Kasus yang Belum Tuntas pada 2019

Pada saat kejadian yang terekam CCTV, terduga pelaku memiliki ciri khas tersendiri yang bisa dilihat dari cara pelaku berjalan dan pada saat tangan pelaku memegang ke arah dagu.

Atas dasar itu, diharapkan bisa memudahkan ahli gestur tubuh merujuk ke satu nama dalam hal penetapan tersangka.

Meski sudah berlalu lama, polisi berjanji akan menyelesaikan penyelidikan sampai tuntas hingga akhirnya pelaku ditangkap.

“Kami berjanji akan melakukan penyelidikan sampai tuntas. Tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami buktikan bahwa kami bisa mengungkap peristiwa ini,” tegas Luthfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com