JAKARTA, KOMPAS.com - "Drama" satu keluarga diduga disekap di dalam kantor yang berada di Jalan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara bermula dari kasus penggelapan uang perusahaan sebesar Rp 150 juta oleh Heri Kusuma Wijaya.
"Karyawan yang bernama Heri Kusuma Wijaya melakukan penggelapan di perusahaan tempat ia bekerja," ujar Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya saat dikonfirmasi, Selasa (11/6/2024).
Tindak penggelapan uang itu terungkap usai perusahaan tempat Heri bekerja melakukan audit pada Kamis (6/6/2024) lalu.
Melalui audit itu diketahui bahwa perusahaan mengalami kerugian hingga Rp 150 juta, di mana uangnya dipakai Heri untuk keperluan pribadi.
Baca juga: Satu Keluarga Diduga Disekap di Penjaringan, Polisi: Itu Tidak Benar
Karena itu, Heri dipanggil ke kantor untuk dimintai pertanggungjawabannya.
Saat datang ke kantor pada Jumat (7/6/2024) lalu, Heri membawa istri dan kedua anaknya yang masih kecil.
Selama di kantor, Heri dimintai keterangan terkait penggelapan dana ratusan juta itu.
Heri dan pihak perusahaan juga melakukan mediasi untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan itu.
Karena proses mediasi cukup alot, Heri dan istri bersama kedua anaknya baru bisa pulang ke rumah pada Minggu, (9/6/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.
Baca juga: Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar
Heri beserta keluarganya diantar pulang oleh sopir gudang perusahaan yang bernama Rio.
Sebelum pulang, Heri telah menandatangani surat perjanjian akan mengembalikan uang perusahaan yang telah dipakainya secepat mungkin.
Telah diberitakan sebelumnya, polisi membantah adanya tindak penyekapan di sebuah kantor yang ada di Penjaringan, Jakarta Utara.
Video istri Heri beserta kedua anaknya berdiam diri di sebuah ruangan yang ada di kantor tersebut tersebar luas.
Dalam video itu, anak laki-laki Heri sedang tertidur pulas, sementara anak perempuannya tengah menangis di pelukan sang ibu.
"Mama, dede mau pulang, laper. Dede mau pulang," ujar putri kecil Heri dalan video itu.
Melihat putrinya yang terus menangis, istri Heri berusaha menenangkannya.
"Banyak orang di sini, enggak usah takut, ada mamah," ujar istri Heri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.