Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Disekap, Heri dan Keluarganya Dua Hari Tak Pulang karena Mediasi Kasus Penggelapan Uang Perusahaan

Kompas.com - 11/06/2024, 08:16 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "Drama" satu keluarga diduga disekap di dalam kantor yang berada di Jalan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara bermula dari kasus penggelapan uang perusahaan sebesar Rp 150 juta oleh Heri Kusuma Wijaya.

"Karyawan yang bernama Heri Kusuma Wijaya melakukan penggelapan di perusahaan tempat ia bekerja," ujar Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya saat dikonfirmasi, Selasa (11/6/2024).

Tindak penggelapan uang itu terungkap usai perusahaan tempat Heri bekerja melakukan audit pada Kamis (6/6/2024) lalu.

Melalui audit itu diketahui bahwa perusahaan mengalami kerugian hingga Rp 150 juta, di mana uangnya dipakai Heri untuk keperluan pribadi.

Baca juga: Satu Keluarga Diduga Disekap di Penjaringan, Polisi: Itu Tidak Benar

Karena itu, Heri dipanggil ke kantor untuk dimintai pertanggungjawabannya.

Saat datang ke kantor pada Jumat (7/6/2024) lalu, Heri membawa istri dan kedua anaknya yang masih kecil.

Selama di kantor, Heri dimintai keterangan terkait penggelapan dana ratusan juta itu.

Heri dan pihak perusahaan juga melakukan mediasi untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan itu.

Karena proses mediasi cukup alot, Heri dan istri bersama kedua anaknya baru bisa pulang ke rumah pada Minggu, (9/6/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.

Baca juga: Polres Jaksel Segera Periksa Suami BCL dalam Kasus Dugaan Penggelapan Uang Rp 6,9 Miliar

Heri beserta keluarganya diantar pulang oleh sopir gudang perusahaan yang bernama Rio.

Sebelum pulang, Heri telah menandatangani surat perjanjian akan mengembalikan uang perusahaan yang telah dipakainya secepat mungkin.

Telah diberitakan sebelumnya, polisi membantah adanya tindak penyekapan di sebuah kantor yang ada di Penjaringan, Jakarta Utara.

Video istri Heri beserta kedua anaknya berdiam diri di sebuah ruangan yang ada di kantor tersebut tersebar luas.

Dalam video itu, anak laki-laki Heri sedang tertidur pulas, sementara anak perempuannya tengah menangis di pelukan sang ibu.

"Mama, dede mau pulang, laper. Dede mau pulang," ujar putri kecil Heri dalan video itu.

Melihat putrinya yang terus menangis, istri Heri berusaha menenangkannya.

"Banyak orang di sini, enggak usah takut, ada mamah," ujar istri Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com