Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Tiket Elektronik Berlangganan Multi Trip Mulai Dipasarkan dan Uji Coba pada 24 Juni 2013

Kompas.com - 26/06/2013, 16:33 WIB
advertorial

Penulis

KOMPAS.com - 24 Juni 2013 Tiket Elektronik Berlangganan Multi Trip Mulai Dipasarkan dan Uji Coba pada 60 Stasiun Jabodetabek.

Persiapan penerapan E-Ticketing menyeluruh dengan mengganti seluruh tiket kertas menjadi tiket elektronik berbentuk kartu untuk perjalanan KRL di Jabodetabek terus dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ). Dalam masa edukasi saat ini kegiatan sosialisasi, seluruh stasiun di Jabodetabek sudah dilakukan penjualan tiket elektronik dengan waktu terbatas. Pada masa ujicoba dan sosialisasi E-Ticketing,  sampai saat ini setiap harinya sekitar 200 ribu penjualan tiket untuk perjalanan KRL telah menggunakan kartu Elektronik .

Pada masa sosialisasi dan uji coba sejak 8 April 2013 hingga kini jenis, tiket yang diterapkan memang hanya untuk tiket satu kali perjalanan atau Single Trip, namun pada Senin 24 Juli 2013 mendatang PT KCJ akan melakukan Uji Coba dan pemasaran kartu E-Ticketing Berlangganan atau Multi Trip yang menggunakan sistem potong saldo.

Pada prinsipnya proses penggunaan tiket satu kali perjalanan/Single Trip dengan tiket berlangganan/Multi Trip tidak memiliki banyak perbedaan, misalnya saja saat melalui gate in untuk kartu Single Trip dan Multi Trip penumpang tetap harus melakukan tap in pada perangkat gate di pintu masuk. saat tiba di Stasiun tujuan jika kartu Single Trip harus dimasukkan pada slot kartu yang tersedia di gate out, untuk kartu Berlangganan/Multi Trip penumpang tidak perlu memasukkan kartu ke dalam slot, namun hanya perlu kembali melakukan Tap Out pada perangkat gate dipintu keluar dan membawa kembali kartu tersebut.

Meski pada proses penggunaan tidak memiliki banyak perbedaan, namun kartu Multi Trip menawarkan lebih banyak kemudahan bagi pengguna jasa KRL, dengan menggunakan kartu berlangganan setiap akan melakukan perjalanan KRL  penumpang tak perlu lagi meluangkan waktu untuk antri di loket , lantaran selama masih terdapat saldo minimum sebesar Rp 13.000,- pada kartu Multi Trip yang dimiliki penumpang dapat langsung menuju pintu masuk dan melakukan tap in pada gate.

Menurut Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo, pada masa uji coba kartu berlangganan atau Multi Trip yang akan dilakukan mulai Senin 24 s.d 30 Juni 2013 sebanyak empat puluh ribu kartu berlangganan Multi Trip telah siap untuk dipasarkan dan dapat langsung digunakan.

Untuk mendapatkan kartu perdana Multi Trip tersebut pengguna dapat menuju sejumlah loket  yang tersedia di 60 Stasiun yang tersebar diberbagai lintas KRL Jabodetabek diantaranya Bogor – Jakarta Kota, Serpong – Tanah Abang, Bekasi – Jakarta Kota, Tangerang – Duri dan Jalur Lingkar/Loop Line

Selama masa uji coba berlangsung penjualan perdana Multi Trip masih dibatasi pada jam tertentu yakni Pukul 05.00 s.d 09.00 WIB pada pagi hari dan Pukul 16.00 s.d 20.00 WIB pada sore hari, selain itu sebelum 1 Juli 2013 penggunaan kartu berlangganan Multi Trip juga masih menggunakan tarif berdasarkan relasi atau belum menggunakan tarif progresif .

Untuk dapat memiliki kartu perdana Multi Trip masyarakat hanya perlu membayar kartu perdana sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) ditambah saldo perdana sebesar Rp 13.000,- (tiga belas ribu rupiah) dan kartu Multi Trip dapat langsung digunakan untuk melakukan perjalanan.

Selanjutnya, untuk pengisian ulang saldo pengguna kartu berlangganan Multi Trip dapat melakukan Isi ulang atau Top Up pada loket stasiun di Jabodetabek dengan pilihan nominal mulai dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) atau Rp. 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 200.000. Saldo pada kartu Multi Trip dapat diisi sampai dengan saldo maksimal sebesar  Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Kartu berlangganan Multi Trip yang ditawarkan PT KAI Commuter Jabodetabek juga tidak memiliki masa kedaluwarsa, seluruh saldo yang ada pada kartu tersebut dapat digunakan tanpa batas waktu, sehingga pengguna tidak perlu khawatir saldo yang ada pada kartu akan hangus dalam jangka waktu tertentu jika tidak digunakan.

Sementara itu, penerapan E-Ticketing menyeluruh dengan dua jenis tiket perjalanan Single Trip dan Multi Trip pada 1 Juli 2013 juga akan diikuti dengan penerapan tarif progresif bersubsidi. Dengan penerapan tarif progresif seluruh harga tiket untuk perjalanan KRL dipastikan jauh lebih murah. Pengguna jasa KRL hanya perlu membayar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) untuk lima stasiun pertama dan Rp 500,- (lima ratus rupiah) untuk setiap tiga stasiun selanjutnya.

Melalui Penerapan E-Ticketing menyeluruh dan tarif progresif bersubsidi yang merupakan bentuk peningkatan pelayanan KRL diharapkan seluruh pengguna jasa dapat turut serta mendukung dan mensukseskan sejumlah program tersebut dengan mengikuti seluruh ketentuan dan tata tertib yang terapkan pada perjalanan KRL. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com