Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Organda: Pengusaha Angkutan Terancam Gulung Tikar, kecuali...

Kompas.com - 27/06/2013, 18:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha angkutan umum DKI Jakarta terancam bangkrut jika usulan tarif baru yang diajukan Pemerintah Provinsi kepada DPRD DKI Jakarta diberlakukan, kecuali jika pengusaha angkutan dibebaskan dari sejumlah kewajiban, antara lain biaya retribusi, trayek, dan pemeriksaan kendaraan (KIR).

Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Organda DKI Jakarta Sudirman dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), di Jakarta, Kamis (27/6/2013). Sudirman menyampaikan hal itu karena usulan nilai tarif baru yang disampaikan Pemprov DKI kepada DPRD DKI berbeda dari usulan nilai tarif baru yang diajukan Organda DKI kepada Pemprov DKI.

Sudirman menjelaskan, usulan nilai tarif baru yang diajukan Organda kepada Pemprov DKI adalah Rp 4.250 untuk bus kecil, Rp 4.562 untuk bus sedang, dan Rp 5.850 untuk bus besar. Namun, usulan nilai tarif baru yang dibawa Pemprov DKI kepada DPRD DKI adalah Rp 3.500 untuk bus kecil, Rp 3.607 untuk bus sedang, dan Rp 5.304 untuk bus besar.

"Saya membawahi semua moda, Pak, tapi kalau ini sudah diketok, siap-siap pengusaha gulung tikar. Usulan saya, silakan menggunakan sesuai dengan Organda yang tempo hari," ujar Sudirman.

"Ada catatan-catatan tersendiri, kami minta supaya retribusi, trayek, dan KIR dinihilkan (bebas biaya). Kemudian bunga bank, biaya balik nama, dan PPh (pajak penghasilan) dinolkan," lanjut Sudirman. Sebagai catatan, bunga bank, biaya balik nama, dan PPh merupakan kewenangan Kementerian Keuangan.

Mengenai perbedaan usulan tarif baru antara Organda DKI dan Pemprov DKI, Sudirman mengatakan, "Saya tidak tahu, tapi surat yang saya usulkan, angkanya tidak seperti ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com