"Takut nantinya justru jadi 'mainan' petugas. Ya pastilah dengan penerapan ini, petugas akan mencari-cari kesalahan, bisa saja kalau sebenarnya kami mengambil penumpang di wilayah kami Jakarta Timur, pas nganter ke Jakarta Pusat malah ditilang karena siapa yang tahu penumpangnya dari mana," ujar seorang tukang bajaj, Rohman, yang biasa beroperasi di Rawamangun, Jakarta Timur.
Selain itu, Rohman menilai rayonisasi trayek bajaj membuat sopir bajaj terancam semakin kesulitan mendapatkan penumpang. Ia pun berharap, Pemprov DKI Jakarta membatalkan rencana itu.