Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halim Perdanakusuma Jadi Bandara Bantuan Mudik

Kompas.com - 15/07/2013, 17:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mudik menggunakan transportasi udara kini tidak hanya lewat Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Bandara Halim Perdanakusuma juga akan digunakan sebagai bandara bantuan untuk mengakomodasi pemudik yang menggunakan jalur udara.

"Kewenangan Kemenhub, mulai tahun ini, Bandara Halim Perdanakusuma dipergunakan untuk bandara bantuan. Satu bandara utama di Soekarno-Hatta dan bandara bantuan di Halim," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Balaikota Jakarta, Senin (15/7/2013).

Sementara yang melalui pelabuhan, kata dia, tidak ada penambahan pelabuhan ataupun pelabuhan bantuan. Perjalanan hanya ditempuh melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Adapun jalur darat, Dinas Perhubungan DKI menyiapkan sebanyak 18 terminal bantuan untuk membantu warga Jakarta mudik ke kampung halaman mereka. Terminal bantuan itu untuk membantu peran keberadaan empat terminal utama di Jakarta, yakni Terminal Lebak Bulus, Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Kalideres.

"Iya, jadi warga yang akan mudik bisa memanfaatkan keberadaan terminal bantuan ini. Terminal bantuan ini juga memudahkan mengakses bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) untuk mudik," jelasnya.

Jumlah tersebut lebih banyak apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya tersedia 10 terminal bantuan. Adapun 18 lokasi terminal bantuan, antara lain di Tanjung Priok, Tanah Merdeka, Rawamangun, Pinang Ranti, Pasar Minggu, Muara Angke, Rawa Buaya, dan Grogol.

Kemudian juga di pool perusahaan oto (PO) bus, Jakarta Timur di PO bus Muncul, Garuda Mas, Gunung Mulia, Raya, Gunung Harta, dan Primajasa. Selanjutnya, Jakarta Pusat di PO bus Damri St Jakarta. Jakarta Selatan di PO bus Safari Dharma Raya, Sinar Jaya Megah Langgeng, dan Kramat Djati.

Sebanyak 8.283 bus telah dipersiapkan untuk mengangkut pemudik, baik melalui terminal utama maupun terminal bantuan. Dengan rincian 7.848 bus reguler, 260 bus bantuan, dan 175 bus pariwisata. Selain menggunakan transportasi bus, masyarakat juga bisa menggunakan moda transportasi lainnya, seperti kereta api, pesawat, dan kapal untuk mudik.

"Dari PT KAI juga sudah menambah dua stasiun bantuan untuk membantu lima stasiun utama. Stasiun bantuan itu di Stasiun Tanjung Priok dan Stasiun Manggarai," kata Pristono.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com