Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tantang Fitra Ungkap Anggaran Semua Pejabat

Kompas.com - 25/07/2013, 14:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menantang Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) untuk mengungkap anggaran operasional semua pejabat di Indonesia.

"Kalau Anda (Fitra) jago mau ngejar begitu (dana operasional), saya tantang Anda, coba kasih tahu saya. Serang dong semua pejabat, periksa harta pejabat, biaya hidup dia, pajak yang dia bayar, anaknya sekolah di mana, naik mobil apa. Kalau tidak berani, Anda masih pengecut," ungkap Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Basuki merasa heran dengan sikap Fitra, yang hanya mempersoalkan dana operasional Jokowi dan Basuki selaku kepala daerah DKI Jakarta. Basuki mempertanyakan mengapa Fitra tidak pernah membeberkan dana operasional para menteri. Bahkan, kata Basuki, seorang utusan khusus Presiden RI pun mendapat dana operasional.

"Pakai Toyota Crown juga semua itu, pakai (pelat nomor) RI itu. Kenapa Anda (Fitra) enggak pernah ngomong? Kenapa cuma ngejar Pak Jokowi?" katanya.

"Makanya saya bilang, kalau Anda takut Jokowi jadi presiden, ya enggak usah ditakutin. Kalau sudah garis tangannya jadi presiden, ya enggak kebendung dia. Ngapain sih takut-takut," lanjutnya.

Dalam surat elektronik yang diterima redaksi Kompas.com, Rabu (24/7/2013), Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, mengatakan, keterangan pers Fitra tentang dana operasional Jokowi-Basuki murni tentang akuntabilitas anggaran. Uchok menyatakan, tidak ada motif politik di balik pernyataannya tersebut.

Ia mengatakan, akuntabilitas anggaran itu sangat berkaitan erat dengan sejauh mana publik tahu jumlah dana, bagaimana cara penggunaannya, serta untuk apa saja. "Tujuannya jelas agar dana blusukan dipergunakan secara akuntabel dan diketahui nilainya oleh rakyat," ujar Uchok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com