Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Macet, Jokowi Belum Setujui Pembangunan Jalan Tol Baru

Kompas.com - 29/07/2013, 22:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum menyetujui rencana pembangunan enam ruas jalan tol di Jakarta oleh pemerintah pusat. Kalaupun jadi, pembangunannya harus dilakukan setelah MRT dan monorel dibangun.

"Saya belum bisa memberikan persetujuan. Tapi kemungkinan, dari enam ruas tol, baru dua yang akan saya setujui karena kedua ruas ini mendesak, yakni untuk memperlancar arus distribusi barang-barang, termasuk kebutuhan pokok," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (29/7/2013).

Jokowi mengatakan, saat ini ia tengah fokus pada pembangunan dua sarana transportasi masal di Ibu Kota, yakni mass rapid transit (MRT) dan monorel. Ia khawatir jika pembangunan monorel dan MRT dilakukan bersamaan dengan pembangunan enam ruas jalan tol, maka akan berdampak pada kemacetan lalu lintas di jalan-jalan.

"Sudah bisa dipastikan akan menimbulkan kemacetan parah di Ibu Kota. Kalau sudah dimulai (MRT dan monorel), kita lihat dulu traffic-nya. Setelah itu, baru mungkin kami bisa mulai membangun dua ruas tol itu," ujar Jokowi.

Jokowi belum dapat memastikan kapan kedua ruas tol tersebut dibangun karena masih menunggu dimulainya pembangunan fisik MRT dan monorel. Saat ini, proyek pembangunan MRT dan monorel masih berada dalam tahap pengurusan administrasi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development Frans Sunito membenarkan bahwa pembangunan dua ruas tol masih menunggu pembangunan konstruksi fisik MRT dan monorel. "Pokoknya, Pak Gubernur bilang agar MRT dan monorel dibangun terlebih dulu. Saya tidak berani memberi komentar lebih dari itu," kata Frans.

Jika sudah disetujui, kata Frans, kedua ruas jalan tol yang akan dibangun, yaitu Sunter-Pulogebang dan Semanan-Sunter akan dimanfaatkan untuk operasional bus rapid transit (BRT). Ia berharap kedua ruas tol itu sudah bisa mulai dibangun pada pertengahan tahun depan atau awal semester kedua 2014. Saat ini pihaknya masih merancang desain kedua ruas tol yang akan dipadkan dengan bus rapid transit dan dilengkapi shelter bus transjakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com