Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2013, 15:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menertibkan pedagang kaki lima. Basuki menilai, oknum-oknum yang menyewakan lapak untuk PKL dapat terindikasi melakukan korupsi sehingga perlu melibatkan polisi untuk menindak mereka.

"Jadi, orang yang menyewakan lapak-lapak itu bisa masuk ke dalam indikasi korupsi loh karena mereka menyewakan aset negara tanpa memasukkan uang ke negara," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Basuki menambahkan, PKL yang berjualan di badan jalan mengganggu ketertiban umum dan dapat dikenai sanksi tindak pidana ringan (tipiring). Namun, jika terbukti melakukan korupsi, kata Basuki, hukuman yang dijatuhkan kepada para penyewa lapak PKL akan jauh lebih berat.

"Saya kira kalau kapolda sudah bertindak, nanti bagus juga, ya. Jadi mereka (PKL) dianggap korupsi, kalau diselidiki, pihak Bareskrim akan turun dan itu akan sangat menarik, saya kira," kata Basuki.

Basuki menargetkan, Jakarta harus bebas dari PKL liar pada tahun 2014. Ia berjanji akan mengupayakan berbagai cara untuk menertibkan PKL di jalan-jalan untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota.

Pemprov DKI memprioritaskan untuk menata PKL Tanah Abang, Pasar Minggu, dan Jatinegara. PKL Tanah Abang akan direlokasi ke dalam Blok G Pasar Tanah Abang. Prioritas PKL yang direlokasi adalah pedagang yang memiliki KTP DKI. Apabila masih ada kios kosong di lokasi binaan PKL, Pemprov DKI akan mengundi kios itu untuk ditempati PKL yang tak memiliki KTP Jakarta.

Sementara itu, untuk relokasi PKL Jatinegara, Pemprov DKI akan mengalihfungsikan SMP Negeri 14 Jatinegara sebagai tempat penampungan PKL. Adapun PKL Pasar Minggu akan dimasukkan ke dalam Pasar Minggu dan Terminal Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan kompensasi kepada PKL Tanah Abang untuk dapat berjualan hingga Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com