Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Rumah Dinas, Basuki Pilih Sekolah untuk Relokasi PKL

Kompas.com - 21/08/2013, 16:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta urung menggunakan rumah dinas camat sebagai relokasi pedagang kaki lima. Sebagai alternatif, sekolah-sekolah yang tak layak pakai akan digunakan untuk menampung PKL.

Basuki menyebutkan, luas lahan rumah dinas itu tidak cukup untuk menampung PKL. Untuk itu, Pemprov DKI membidik 13 sekolah tak layak pakai untuk diubah sebagai tempat relokasi pedagang.

"Jadi, kita mau utamakan sekolah untuk PKL ini," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Ia menjelaskan, sekolah yang akan digabung dan gedungnya digunakan untuk relokasi PKL adalah sekolah yang sudah tidak berfungsi secara baik. Luas lahannya berkisar 0,5-1 hektar dan ada tiga hingga empat sekolah lain di satu kawasan atau kompleks yang sama. Dalam 1 hektar lahan itu, akan dibuat sekolah bertingkat. Sisa lahan akan dibangun sebuah rusun terpadu yang dilengkapi berbagai fasilitas publik termasuk untuk PKL.

"Mumpung sekolahnya juga jelek, jadi kita bagusin sekalian seperti swasta. Sisa lahannya, kita bangunkan rusun terpadu seperti konsep Pak Gubernur," kata Basuki.

Wacana relokasi PKL ke sekolah itu pernah disampaikan saat Pemprov DKI hendak menertibkan PKL Jatinegara. Rencananya, SMP Negeri 14 Jatinegara, Jakarta Timur, akan dijadikan pusat lokasi berjualan PKL di kawasan Jatinegara. Di lahan sekolah itu pula akan dibangun rusun terpadu untuk warga miskin.

Gedung SMP Negeri 14 itu digunakan untuk tiga sekolah, antara lain SD Negeri 03 Bali Mester, SMP Negeri 14, dan SMP Darul Mukminin. Relokasi PKL ke lahan sekolah itu baru akan dilaksanakan setelah gedung baru untuk SMP Negeri 14, yaitu di Utan Kayu, sudah jadi dan layak pakai. Adapun siswa-siswi SD Negeri 03 Bali Mester akan dipindah ke SD Negeri 01 dan SD Negeri 02 Bali Mester, dekat Mapolres Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com