Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diingatkan Foke, Basuki: Sudah Dengar Peringatan Jakarta Tenggelam

Kompas.com - 26/08/2013, 14:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi peringatan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang menyebut Jakarta akan tenggelam 50 tahun lagi. Menurut Basuki, sejak ia masih duduk di bangku sekolah, Jakarta sudah diperingatkan akan tenggelam.

"Bagus. Kita mesti siap-siap untuk membereskannya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (26/8/2013).

"Dari saya sekolah, tahun 1980-an, sudah selalu dengar peringatannya," kata dia lagi.

Adapun langkah-langkah mengantisipasi "tenggelamnya" Jakarta, kata dia, dengan normalisasi sungai dan waduk untuk menahan banjir rob. Selain itu, menurut dia, DKI akan mempercepat pelaksanaan program giant sea wall (tanggul raksasa) dan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

Apabila DKI sudah melaksanakan program-program itu, maka mitos Jakarta tenggelam itu akan teratasi. Saat ini, kata dia, DKI sudah mulai melaksanakan normalisasi Waduk Pluit dan Waduk Ria Rio.

Sementara untuk pelaksanaan pengerukan 13 sungai melalui JEDI serta normalisasi Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter akan dilaksanakan oleh kementerian pusat, dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum.

Pada kesempatan lain, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, salah satu rencana untuk mengantisipasi hal itu adalah dengan mempercepat pelaksanaan proyek giant sea wall. Awalnya, giant sea wall akan dilaksanakan pada 2020. Namun, DKI akan mempercepat agar tahun 2014 sudah bisa dimulai.

Giant sea wall ini merupakan salah satu gagasan Fauzi Bowo untuk menjaga bahaya rob dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air bersih. Ada jalan melingkar di atas giant sea wall dan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Untuk membangun gagasan ini, diperlukan dana sekitar Rp 150 triliun.

Sebelumnya, saat menggelar silaturahim di rumahnya, Fauzi Bowo mengingatkan Jokowi dan masyarakat kalau Jakarta merupakan salah satu kota yang diprediksi akan tenggelam akibat pemanasan iklim global. Menurut dia, sumber berita terkait pemanasan iklim itu merupakan sumber yang jelas. Jakarta ada di posisi 11 dari 20 kota yang diprediksi akan tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com