Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pasrah Modal untuk BUMD Dipotong DPRD

Kompas.com - 26/08/2013, 17:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku pasrah terhadap sikap DPRD DKI, yang menolak jumlah penyertaan modal sebesar Rp 2,5 triliun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk tiga BUMD. Menurut Jokowi, jumlah yang diajukan Pemprov DKI telah disesuaikan dengan kebutuhan sejumlah BUMD.

"Mau diperbaiki, direvisi berapa, tanya ke Dewan. Kita kan sifatnya mengajukan saja," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (26/8/2013) sore.

Meski demikian, Jokowi menyayangkan pemotongan modal yang diperkirakan dari Rp 1 triliun menjadi sekitar Rp 800 miliar. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta telah mengalkulasi jumlah modal itu sesuai dengan kebutuhan dari tiga BUMD tersebut. "Kebutuhannya, misalnya Bank DKI, ada peluang pasar, ekspansi pasar. Sudah sesuai itu," ujarnya.

Pemprov DKI telah mengajukan dana sebesar Rp 2,5 triliun dalam APBD Perubahan 2013. Dari jumlah itu, Rp 1 triliun di antaranya ditujukan untuk menambah modal ke tiga BUMD DKI, yakni Bank DKI, PD Jakarta Propertindo, dan PD Sarana Jaya.

DPRD DKI Jakarta menganggap bahwa jumlah itu terlalu besar dan dikhawatirkan tidak akan berkontribusi pada pendapatan Pemprov DKI. Apalagi, sesuai Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS), jumlah modal yang diberikan di bawah Rp 1 triliun.

Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan memperkirakan, jumlah modal yang disetujui oleh DPRD adalah sekitar Rp 800 miliar. Keputusan itu akan dilakukan pada rapat paripurna pembahasan RAPBD Perubahan pada Rabu (28/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com