Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Carikan Solusi untuk Pedagang Karpet Pasar Gembrong

Kompas.com - 28/08/2013, 15:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya masih mencarikan solusi mengenai tempat bagi penjual karpet di Pasar Gembrong. Ini karena kios tempat relokasi di PD Pasar Jaya Cipinang Besar berukuran kecil sehingga tak mampu menampung karpet berukuran besar.

Basuki mengatakan bahwa masalah pemindahan PKL Pasar Gembrong ke sana memang sedikit berbeda dari rancangan pasar tersebut. Dahulu, kata dia, pasar itu dirancang untuk toko mainan. Namun, pedagang kemudian memilih untuk keluar di jalan. Kemudian muncullah pedagang karpet karena di jalan ternyata laku di jual.

"Masalah Pasar Gembrong ini kan agak beda. Dulu pasar itu dirancang untuk toko mainan. Lalu mereka keluar di jalan. Eh, sudah di jalan, lama-lama malah yang laku karpet," kata Basuki di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013).

Saat hendak dimasukkan, ukurannya justru menjadi tidak cocok lantaran tidak muat dengan lapak yang ada di pasar wilayah Cipinang Besar. "Ini yang kita lagi cari solusinya seperti apa," ujar Basuki.

Meski demikian, bukan berarti Pemprov DKI Jakarta menoleransi pedagang berjualan di jalan hanya karena solusi lapak yang tak sesuai. Sebenarnya pun tidak ada aturan dalam pemerintahan di DKI yang menyebut adanya kewajiban memberikan tempat bagi pedagang yang melanggar dengan berjualan di jalan dan mengganggu ketertiban umum.

"Anda melanggar hukum kepentingan umum, lalu pemerintah wajib menyediakan tempat untuk Anda supaya tidak melanggar? Tidak ada itu. Yang ada namanya undang-undang atau perda; kalau melanggar, Anda dipenjara sekian bulan atau denda. Tidak ada Pemprov (DKI Jakarta) sediakan tempat untuk pelanggar. Belum pernah saya baca kalimat itu," ujar Basuki.

Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta menurutnya tetap akan memperlakukan pedagang secara manusiawi, asalkan pedagang di sana mau untuk didorong masuk ke dalam pasar.

"Itu Pak Gubernur prinsipnya kita mau sediakan tempat. Kita mau manusiawi. Saya juga bukan malaikat gitu kan. Tuhan saja sediakan neraka sama surga," ujar dia.

Mengenai masalah jualan laku atau tidak di tempat baru pedagang, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan bahwa karpet juga merupakan barang kebutuhan masyarakat. Tentunya, lanjutnya, orang pasti akan mencari para penjual karpet yang akan direlokasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com