Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Ugal-ugalan, Basuki Tak Akan Beri Ampun

Kompas.com - 05/09/2013, 14:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencabut izin trayek pengusaha angkutan bila kedapatan ada sopirnya yang berlaku ugal-ugalan hingga menimbulkan korban jiwa.

"Kalau mereka (sopir) tetap enggak mengubah kelakuan, kita pasti cabut izin trayeknya. Jadi, kalau mereka enggak punya seleksi sopir yang baik, kita cabut trayeknya," ancam Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (5/9/2013), menyusul terjadinya kembali kecelakaan di jalan raya yang melibatkan angkutan Kopaja.

Basuki menjelaskan, saat ini Pemprov DKI tengah mengupayakan ratusan bus baru berukuran sedang pada Desember mendatang. Setelah bus-bus baru itu datang, Basuki akan meminta pengusaha bus sedang untuk melakukan seleksi terhadap sopirnya serta mengubah perilaku ugal-ugalan saat berkendaraan. Jika tidak, pihaknya tak segan-segan mencabut izin trayek.

Menanggapi peristiwa dua pengemudi bus Kopaja yang ugal-ugalan di kawasan Cengkareng hingga menyebabkan dua orang tewas, Basuki akan meminta Dishub DKI mengandangkan bus sedang yang sudah tidak laik jalan.

Ia juga meminta kepada para pengemudi untuk tidak protes ketika DKI mengandangkan kendaraan mereka, yang sebagian besar sudah tidak dilengkapi spidometer dan rem tangan.

"Kita tidak lepas kendaraannya saja masih begitu kelakuannya. Kita akan terus tangkap dan enggak ada ampun. Justru kita enggak mau ada korban-korban lagi melayang karena sopir ugal-ugalan," tegas Basuki.

Seperti diberitakan, dua pengemudi Kopaja bernopol B-7357-LE dan B-7762-DG mengemudi kendaraannya secara ugal-ugalan hingga menyebabkan dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Peristiwa tersebut terjadi di Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), pada Rabu (4/9/2013) sekitar pukul 23.00 WIB.

Wakasat Lantas Polres Jakbar Komisaris Boediono mengatakan, kecelakaan lalu lintas tersebut diawali dua Kopaja, yaitu Kopaja 95 jurusan Slipi-Kalideres dan Kopaja 98 jurusan Tomang-Rawabokor, yang kejar-kejaran di Jalan Raya Daan Mogot, Jakbar.

Keduanya meluncur dari arah Grogol menuju Cengkareng. Sesampainya di sekitar halte Jembatan Gantung tak jauh dari stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, Kopaja 95 menabrak Kopaja 98 yang berada di depannya.

Setelah menabrak, sopir Kopaja 95 membanting setir ke kiri dan menabrak truk yang sedang parkir di tepi jalan. Akibat tabrakan tersebut, sisi kanan hingga bagian depan Kopaja 95 rusak.

Kopaja 98 rusak di bagian depan. Peristiwa ini menelan lima korban, yaitu dua tewas dan tiga luka. Semua korban berasal dari Kopaja 95.

"Kedua sopir Kopaja kini buron, sementara seluruh korban sudah kami evakuasi," kata Boediono.

Korban meninggal adalah kondektur Kopaja 95 dan seorang penumpang bernama Yuliani Rumiris (19), warga Pangkalan, Kali Deres. Yuliani meninggal dalam perjalanan ke RSUD Cengkareng.

Sementara korban luka berat bernama Bustomi (35) dibawa ke Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, sedangkan penumpang bernama Novi Aprilia (25) dan satu penumpang lainnya yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com