Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Industri Rumahan Sabu Beromset Rp 40 juta

Kompas.com - 08/09/2013, 16:30 WIB
Windoro Adi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Satu kamar di lantai 32 Tower "A" Apartemen Mediterania, di Jalan Gajah Mada, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat (Jakbar), dijadikan industri rumahan sabu. Dari tempat itu, satuan Unit Narkoba Polres Jakbar, meringkus pemuda AG (26) yang diduga juru masak sekaligus pemilik puluhan kilogram bahan baku sabu yang berada di kamar apartemen.

Menurut Kapolres Jakbar Komisaris Besar Fadil Imran, setiap hari, tersangka AG, memproduksi sabu sekurangnya 50 gram per hari dengan omset sekitar Rp 40 juta. Asumsinya, setiap dua gram bernilai Rp 2 juta.

"Untuk menghindari polisi, tersangka memproduksi sabu sesuai pesanan," tutur Fadil saat melakukan rekonstruksi penggerebekan di lokasi, pukul 21:00, Sabtu (7/9).

Saat digeledah pada Sabtu (7/9) pagi sekitar pukul 05:00, AG seorang diri di kamarnya. "Kami masih mengejar beberapa kawannya. Kami masih akan kembangkan kasus ini," tegas Fadil. Salah seorang pelaku lain yang masih buron, BW, sudah diketahui identitasnya.

Fadil menjelaskan, area peredaran tersangka tersebar di kawasan hiburan malam di Jakarta. "Kami masih mendalami kemungkinan jaringan ini terkait dengan jaringan internasional," ujar Fadil.

Kasat Narkoba Polres Jakbar, Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha menambahkan, selain sejumlah bahan sabu dari apartemen yang disewa AG selama dua bulan terakhir, polisi juga menyita ratusan kilo sabu cair yang siap diproduksi beserta peralatan laboratorium, bong mika, penyuling dan berbagai bahan kimia lainnya.

"Para pelaku menyimpan sabu cair di lemari pendingin agar awet. Saat mendapat pesanan, sabu cair diolah dan dengan cepat bisa memenuhi pesanan," papar Gembong.

Saat dimintai keterangan, AG mengaku kalau dirinya tidak bekerja seorang diri. Pemuda asal Medan ini menyangkal dirinya pemilik puluhan bahan pembuat sabu. "Saya bukan pemasak. Saya cuma petugas administrasi saja. Ada dua kawan lagi yang punya barang ini," ucap AG seperti dikutip Gembong.

Salah seorang tetangga penghuni apartemen yang sama, Franz (41) mengakui, sejak dua bulan belakangan, dari kamar tetangganya selalu terdengar suara aneh. "Gak siang, pagi, atau malam, ada suara tok tok tok kayak bunyi kayu," ungkap pria yang tinggal di kamar 3207 itu.

"Anehnya lagi, kalau tengah malam, cukup keras terdengar suara pengering rambut dari kamar itu," ucapnya saat dihubungi. Ia mengaku pernah bertemu AG di lift. "Usianya sekitar 30-40 tahun," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com