Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seto: Jangan Izinkan Anak 13 Tahun Bawa Kendaraan

Kompas.com - 08/09/2013, 20:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan di Tol Jagorawi yang melibatkan Ahmad Abdul Qadir Jaelani (13), putera Ahmad Dhani, harus menjadi pelajaran bagi orangtua. Tidak seharunya orangtua memberi izin anak berusia 13 tahun menyetir kendaraan.

"Saya prihatin dan mengimbau orangtua tidak memberikan izin putera puteri membawa kendaraan. Umur 13 tahun itu kondisi psikologis labil masih meledak-ledak dan saat mengendarai motor berbahaya bisa timbulkan kecelakaan," kata pemerhati anak, Seto Mulyadi, di RS Pondok Indah, Minggu (8/9/2013) sore.

Bagi pihak kepolisian, Seto mengajak kepolisian secara terus menerus mensosialisasikan bahaya jika kendaraan dikendarai atau dikemudikan anak-anak.

"Ada ketegasan aparat. SIM jangan diberikan SIM pada anak-anak jika memang belum waktunya," katanya.

Seto juga mengapreasiasi langkah Ahmad Dhani yang mengalihkan tanggung jawab peristiwa yang menimpa anak bungsunya ke pundaknya.

"Orangtua  yang paling baik mengambil alih tanggungjawab jika anak melakukan kesalahan. Dhani sudah menyatakan bertanggung jawab," kata.  

Ia melihat Dhani mempunyai rasa tanggung jawab, apalagi tidak mungkin tanggung jawaban hanya diserahkan kepada Dul, karena dia juga menjadi korban dan harus menjalani operasi.

Seto mengatakan, karena melanggar UU lalu lintas, Dul tetap harus menjalani proses hukum. "Tapi proses hukumnya tidak seperti orang dewasa.  Hukuman bisa diarahkan pada perubahaan perilaku," ujarnya.

Dul diketahui kehilangan kontrol pada Mitsubishi Lancer B 80 SAL yang dikendarainya di Tol Jagorawi KM 8 200 pada Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 01.45. Mobil tersebut oleng dan menabrak pembatas jalan, sampai akhirnya menimpa Daihatsu Gran Max B 1349 TFM yang berada di jalur berlawanan di tol KM 8 Tol Jagorawi.

Nahasnya, setalah ditabrak oleh Dul, Gran Max juga menabrak Avanza yang berada di sampingnya. Kecelakaan itu menewaskan enam dari 14 penumpang Gran Max.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com