Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Aduan di Media Sosial, 148 Titik Jalan Berlubang Diperbaiki

Kompas.com - 10/09/2013, 10:54 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penutupan jalan berlubang terus dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Masyarakat pun dapat mengirimkan aduan jalan berlubang melalui pesan singkat atau media sosial. Hasilnya, dalam sembilan hari, 148 titik jalan berlubang yang berada di Jakarta Pusat sudah diperbaiki.

"Per tanggal 28 Agustus sampai 6 September, sebanyak 148 lubang jalan sudah ditangani. Kita ingin Jakarta zero hole. Kalau ada lubang, langsung kita tangani," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Suku Dinas PU Jalan Jakarta Pusat Azhari di Gedung Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2013).

Lubang-lubang jalan yang ditutup kembali tersebut meluputi jalan-jalan arteri, jalan lokal, atau jalan-jalan di perumahan, maupun jalan kolektor atau jalan yang berada di gang. Azhari menambahkan, setiap hari pihaknya juga melakukan pemantauan agar tidak ditemukan lagi jalan yang berlubang dan rusak, khususnya di Jakarta Pusat yang merupakan wilayah ring satu.

Menurut data yang didapat dari Sudin PU Jalan Jakarta Pusat, Kecamatan Cempaka Putih dan Gambir merupakan kawasan yang paling banyak ditemui jalan rusak dan berlubang. Untuk wilayah Cempaka Putih, terdapat 32 titik jalan rusak dan berlubang, Gambir 41 titik, Tanah Abang 29 titik, Menteng 15 titik, Sawah Besar 11 titik, Senen 8 titik. Sementara itu, di Johar Baru dan Kemayoran, terdapat 6 titik jalan rusak dan berlubang.

"Paling banyak terdapat di Gambir dan Cempaka Putih. Karena tonase kendaraan dan volume kendaraannya banyak, di situ juga banyak genangan air, ditambah bekas galian," terang Azhari.

Selain itu, Azhari mengatakan, pihaknya juga tengah melakukan perbaikan 12 titik trotoar yang sudah rusak di kawasan Cempaka Putih.

Untuk mendukung program zero hole, pihaknya akan membentuk satuan tugas (satgas) yang akan melakukan pemantauan titik jalan rusak dan berlubang. Terdapat 11 regu satgas yang terdiri dari tiga regu dari Sudin PU Jalan Jakarta Pusat, dan delapan regu yang diambil dari warga di delapan kecamatan yang ada di Jakarta Pusat. Masing-masing regu terdiri dari lima orang.

"Prinsipnya ada keluhan masuk langsung kita tangani. Paling lambat tiga hari setelah diberi tahu harus sudah selesai," pungkas Azhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com