Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

101 Angkutan Kota Memilih Jalan "Tobat"

Kompas.com - 10/09/2013, 20:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggelar razia terhadap beragam jenis angkutan kota di wilayah DKI Jakarta sejak 25 Juli hingga 6 September 2013. Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 2.184 angkutan kota (angkot) dikandangkan karena dianggap tak laik jalan. Dari jumlah tersebut, hanya 101 angkot yang memilih "bertobat".

"Dari jumlah di atas itu, paling banyak melanggar memang metromini, yakni yang di-BAP 174 kendaraan dan yang stop operasi 125 kendaraan. Tapi dia paling banyak juga yang 'bertobat', ada 60 kendaraan," ujarnya ke wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2013).

Pristono melanjutkan, berbagai pelanggaran yang ditemukan adalah ketidaklengkapan dokumen perjalanan (SIM, STNK, kartu anggota koperasi, kartu sopir), ketidaklengkapan fasilitas armada (kaca pecah, bangku penumpang tak laik, dan tak adanya kir).

Namun, lanjut Pristono, pengusaha angkutan kota yang memilih jalur "tobat" itu, beberapa di antaranya telah memperbaiki armadanya.

Pihaknya mengapresiasi perbaikan fasilitas dan dokumen kendaraan yang mereka miliki. "Kursinya sudah ada yang dibungkus. Badan bus yang gompal-gompal dicat ulang, asap knalpot sudah enggak ada, spidometernya juga sudah ditambahkan, pokoknya jadi bagus," ujarnya.

Pristono menegaskan, penertiban akan terus dilaksanakan agar angkutan kota memenuhi standar kelaikan bagi keamanan dan kenyamanan penumpangnya.

Di sisi lain, ia berharap para pengusaha angkutan kota menyadari pentingnya hal itu dan ikut memilih jalur "tobat".

Berikut data angkot yang ditindak, yakni:

a. Metromini, Berita Acara Perkara (BAP): 174 kendaraan, stop operasi (dikandangkan): 125 kendaraan, yang membuat surat pernyataan untuk memperbaiki kendaraan: 60 kendaraan.

b. Kopaja, BAP (73 kendaraan), stop operasi (30), berjanji memperbaiki kendaraan (18).

c. Lain-lain (bus kecil, bus besar, bajaj, dan taksi), BAP (1.722), stop operasi (60), berjanji memperbaiki kendaraan (23).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com