Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Kesejahteraan, Buruh Demo di Kalbe Farma

Kompas.com - 19/09/2013, 12:17 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan buruh anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kalbe Farma, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2013). Mereka menuntut penyesuaian upah di perusahan produsen obat dan makanan itu.

Koma Dwianto, salah satu koordinator aksi dari Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI menuturkan, selama ini upah minimum masih diterapkan kepada karyawan yang telah bekerja puluhan tahun. "Upah minimum tahun 2012 masih berlaku untuk karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun di PT Kalbe Farma. Harusnya kan dibedakan antara yang lama dan karyawan baru," ujar Koma, Kamis (19/09/2013).

Selain itu, FSPMI meminta manajemen perusahaan menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing serta menetapkan seluruh karyawan PT Kalbe Farma Cikarang sebagai karyawan kontrak. Ia beralasan para buruh kontrak maupun alih daya itu telah bersama-sama membesarkan perusahaan tersebut.

Tidak hanya itu, FSPMI meminta sistem kerja tanpa lembur dihapuskan karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja bersama (PKB). "Di Kalbe Farma Cikarang masih menggunakan sistem flexy, yaitu kerja di akhir pekan tidak dihitung lembur, tetapi dianggap bekerja di hari biasa," katanya.

Ia mewakili FSPMI juga meminta manajemen perusahaan menjalankan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2001 yang menyediakan fasilitas seperti masjid dan transportasi jemputan karyawan. Buruh juga menuding masih ada diskriminasi pada karyawan di mana karyawan kontrak dan karyawan tetap, misalnya dalam pemberian tunjangan transportasi dan hari raya.

Sebelum unjuk rasa hari ini, para buruh perusahaan itu sudah melakukan aksi serupa selama tujuh hari di PT Kalbe Farma, Cikarang, Bekasi. Karena tidak direspons, mereka kemudian mendatangi kantor pusat PT Kalbe Farma Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com