Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangerang Selatan Terbuka untuk Investasi Mal

Kompas.com - 20/09/2013, 07:46 WIB
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com- Moratorium perizinan pembangunan mal di Jakarta mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Moratorium perizinan itu diharapkan mendorong investasi ke Tangsel.

”Ini justru bisa menjadi peluang bagi kami untuk menggaet investor menanamkan modalnya di daerah kami,” kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Tangsel Oting Ruchiyat, Kamis (19/9/2013).

Menurut Oting, Tangsel masih sangat potensial dikembangkan meski saat ini juga sudah banyak berdiri mal atau pusat perbelanjaan modern. ”Kalau kami belum perlu moratorium mal karena belum sepadat seperti Jakarta. Masih banyak daerah yang bisa dikembangkan, seperti Setu, Pamulang, dan Serpong Utara,” ujarnya.

Mal yang telah berdiri di Tangsel, di antaranya, ITC BSD, Teraskota, dan Living World. Tak jauh dari Tangsel, ada Summarecon Mal Serpong dan Mal Alam Sutera. Saat ini yang tengah dalam penyelesaian adalah The Breeze di lokasi kantor pemasaran BSD. Mal terbaru dengan konsep tanpa dinding ini terletak di tepi Sungai Cisadane dan baru beberapa waktu lalu dibuka.

Secara terpisah, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, di Manado, kemarin, mengungkapkan, Indonesia masih minim lembaga pendidikan yang menghasilkan ahli perencana kota. Dari jumlah yang ada pun, hanya sebagian kecil yang ikut berpartisipasi aktif dalam menghasilkan ide bagi pembangunan dan perkembangan kota. "Jumlahnya baru 48 lembaga," kata Bambang.

Kondisi pembangunan dan pengembangan kawasan perkotaan ini, menurut Bambang, semakin diperburuk dengan sikap perencana yang masih menutup diri dengan ide cemerlang membangun kota yang baik dan humanis. Perencana kota itu tidak mau berbagi ide dengan masyarakat.

Pesisir

Terkait penataan perkotaan, Bambang mengatakan, sebagian besar kota utama di dunia terletak di kawasan pesisir. Kawasan pesisir dan sungai yang terhubung dengan wilayah tersebut menyediakan rute transportasi alami. Elemen ini sangat penting bagi perkembangan pusat perkotaan. Menurut Bambang, kota pesisir harus memanfaatkan jalur air yang dimilikinya, baik sungai maupun pantai. Untuk transportasi dalam kota, masyarakat pesisir harus dapat memanfaatkan perjalanan melalui laut atau sungai.

"Transportasi laut dan sungai sangat penting bagi pergerakan barang sehingga diperlukan pengalihan beban jalan ke pelayaran pesisir atau angkutan sungai dan penyeberangan untuk kargo," ucapnya.

Bambang menjelaskan, kota pesisir di Indonesia terbentuk sejak lama. Kawasan ini memiliki keunikan sendiri sebagai pusat perdagangan karena terdapat pelabuhan. (RAY/PIN/ZAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com