Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi Peci Gus Dur di Kepala Jokowi

Kompas.com - 27/09/2013, 08:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemberian sebuah peci milik Abdurrahman Wahid oleh sang istri, Sinta Nuriyah kepada Gubernur Joko Widodo, rupanya memiliki nilai filosofis yang mendalam.

Dihubungi Kompas.com, Kamis (26/9/2013), putri kedua Sinta dan almarhum pria yang akrab disapa Gus Dur, Yenny Wahid, menjelaskan, penyematan peci di kepala Jokowi merupakan simbolisasi pemberian tanggung jawab yang besar.

"Kepala bagi orang Jawa adalah anggota tubuh yang dihormati. Peci, sebagai penutup kepala, sangat besar apresiasinya atas anggota tubuh yang paling dihormati tersebut," ujar Yenny.

Yenny mengakui, peci berbahan rotan berwarna krem dengan garis coklat tersebut merupakan salah satu koleksi peci kesukaan ayahnya. Namun, diakuinya, peci tersebut secara spesifik tidak digunakan langsung oleh mantan Presiden ke-4.

Jokowi, kata Yenny, dianggap memiliki kesamaan gagasan dengan sang ayah, yakni ketidaksukaan terhadap birokrasi yang berbelit-belit hingga kesukaannya untuk turun langsung ke lapangan demi menangkap opini masyarakat secara langsung. Terlebih, Jokowi dianggap memiliki dua hal yang jarang ditemui di sosok pejabat negara lainnya.

Pertama, soal kemampuan mengelola pemerintah daerah yang baik. Dan yang kedua, yakni soal memberikan perhatian yang lebih terhadap isu keberagaman, khususnya saat Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI. "Apalagi pas pecinya disematkan, pas dengan kepala Jokowi, saya rasa memang sudah jodoh," lanjut Yenny.

Joko Widodo mendapatkan hadiah spesial saat menjadi key note speaker di Hari Lahir ke-9 Wahid Institute pada Kamis (26/9/2013). Di akhir acara, Sinta Nuriyah menyematkan peci berbahan rotan dengan warna krem serta garis coklat milik Gus Dur ke kepala Jokowi. Pemberian peci itu dilaksanakan di depan sejumlah tokoh, semisal Akbar Tandjung, Wiranto, serta sejumlah tokoh lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com