Soal Mobil Tua, Jokowi Jawab Kekhawatiran Roy Suryo

JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pemberlakuan pajak tinggi bagi kendaraan tua yang digulirkan Pemprov DKI Jakarta rupanya membuat Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo yang juga kolektor mobil antik ketar-ketir. Ia pun melontarkan suara penolakan terkait rencana tersebut.

Menjawab kekhawatiran Pak Menteri, Gubernur Jakarta Joko Widodo, ditemui di Balaikota, Senin (30/9/2013) sore, berujar bahwa Roy Suryo dan pencinta mobil tua lainnya tak perlu khawatir akan wacana program tersebut.

Menurut Jokowi, pihaknya akan membedakan mana yang dikategorikan mobil tua, mana yang mobil antik. "Mobil tua beda sama mobil antik. Mobil tua itu ya kayak metromini. Kalau mobil antik ya yang ada nilai artistiknya," ujar Jokowi kepada wartawan.

Seperti diketahui, Roy Suryo memang dikenal hobi mengoleksi mobil antik. Tercatat, Roy memiliki koleksi Chrysler Windsor Limo 1974 milik mantan Presiden Ir Soekarno. Bahkan, ia juga memiliki sebuah mobil milik Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Tentu saja, wacana Pemprov DKI yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu mendapat respons Roy Suryo. "Seharusnya bijak. Tidak semua orang mampu beli mobil baru. Ini hak asasi, tugas pemerintah provinsi untuk mengatasinya. Mobil bertambah, jalan harus ditambah. Kota mana di dunia yang tidak berkembang? Peking, Beijing, Taipei, jalan keempat ada tanda bakal macet, bangun tingkat kelima. Begitu seharusnya," ujar Roy menanggapi rencana itu.