Misalnya Sumirah. Saat api berkobar, yang dia pikirkan hanya menyelamatkan dua anaknya. Pakaian pun yang menempel di badan.
"Saya enggak kepikiran buat menyelamatkan harta benda, yang penting anak-anak selamat, saya sudah bersyukur," ujar Sumirah di tenda pengungsian, Rabu (2/10/2013).
Sumirah harus merelakan rumah yang sudah ia tempati sejak tahun 1974 habis dilalap api. Rumah berbahan semi permanen itu menghabiskan Rp 15 juta. Uangnya pun didapat dari berutang.
Berbagai surat berharga seperti Kartu Keluarga, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan ijazah sekolah anaknya kini menjadi debu. Ia sempat menyelamatkan kalung emas miliknya dengan berat 5 gram dan uang tunai Rp 200.000. Namun, saat ia menyelamatkan diri dari kobaran api, emas dan uang tersebut jatuh dan menghilang.
"Pas kebakaran refleks saya selamatkan kalung dan uang di dompet. Cuma sewaktu saya menghindari api tak sengaja saya terjatuh dan dompet terlepas dari genggaman. Dari situ tahu-tahu dompet menghilang di tengah ribuan warga lain yang berusaha menyelamatkan diri," ujar Sumirah.
Sumirah bercerita, kebakaran di tempatnya juga pernah terjadi pada tahun 2002 silam. Namun, kebakaran Senin kemarin tetap yang paling besar dibandingkan kebakaran sebelas tahun lalu.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara, Nurdin Silalahi, mengungkapkan, kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik di salah satu rumah warga yang diketahui bernama Sawi. Saat kejadian, rumah tersebut sudah ditinggal oleh ke kampung halaman di Sampang, Madura, Jawa Timur, sejak seminggu silam.
Namun, pihak kepolisian sampai saat ini masih belum bisa memastikan sebab terjadinya kebakaran. "Kita masih menunggu hasil dari Puslabfor Mabes Polri gabungan," ujar Kapolsek Kelapa Gading, Komisaris Polisi Sutriyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.