Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Taman Burung Pluit Tak Dapat Uang Kompensasi

Kompas.com - 18/10/2013, 14:17 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Taman Burung, sisi selatan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah mulai berbenah untuk direlokasi. Namun, mereka tidak mendapatkan uang kompensasi.

Koordinator normalisasi Waduk Pluit, Heryanto, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tidak memberikan uang ganti rugi kepada warga Taman Burung. Pemprov hanya menyediakan tempat relokasi di Rumah Susun Pinus Elok, Jakarta Timur, dan membantu warga saat pindahan.

"Tidak ada (uang kompensasi), tidak diberikan. Kami hanya menyediakan tempat relokasi saja," terangnya di Taman Burung, Jumat (18/10/2013).

Sementara itu, warga berharap agar Pemprov juga membantu dengan menyediakan uang kompensasi. Uang tersebut akan digunakan sebagian warga untuk memulai kehidupan yang baru di tempat baru nantinya.

"Maunya juga begitu (diberikan uang kompensasi). Nanti buat buka usaha di sana," kata Jamal (53), warga Taman Burung.

Jamal yang sudah delapan tahun tinggal di Taman Burung membuka usaha rumah makan di depan salah satu sekolah di sekitar Waduk Pluit. Jika akhirnya diberikan uang kompensasi, Jamal akan kembali mencoba peruntungannya dengan membuka usaha rumah makan di Rumah Susun Pinus Elok, tempat relokasi warga Taman Burung.

Lain halnya dengan Jamal, Rosmawar (47), mengaku jika diberikan uang kompensasi, uang tersebut akan digunakan untuk biaya sekolah kedua anaknya. Kini anak pertama Rosmawar, Zuhamdi, tengah mengenyam pendidikan di kelas IX sekolah menengah pertama, sedangkan anak bungsunya berada di kelas VII sekolah yang sama dengan sang sulung.

"Buat sekolah anak saya, sekarang mahal biaya sekolah. Tapi, katanya tidak dapat (uang kompensasi)," ucapnya.

Pemprov DKI Jakarta telah memberikan surat pembongkaran kepada 120 kepala keluarga yang berada di Taman Burung. Pemprov memberikan waktu sepekan kepada warga untuk membongkar bangunannya, terhitung sejak kemarin.

Warga saat ini tengah membongkar rumah mereka. Sebagian dari mereka sudah setuju untuk dipindahkan. Sejak kemarin, sebanyak 40 kepala keluarga telah direlokasi ke Rumah Susun Pinus Elok, Jakarta Timur. Pembongkaran bangunan warga ini menjadi bagian dari normalisasi Waduk Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com