Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Tumbang di Pasar Minggu Hambat Perjalanan KRL

Kompas.com - 22/10/2013, 20:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kereta listrik komuter bernomor KA 583 dari Bogor tujuan Jakarta terhenti sebelum memasuki Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013) sekitar pukul 18.30 WIB. Hal itu diakibatkan sebuah batang pohon asam yang tumbang saat hujan lebat disertai angin kencang menimpa kabel kawat listrik aliran atas di jalur Bogor arah Jakarta tersebut.

Firman (27), seorang penumpang KRL, mengatakan, ia mengetahui adanya pohon tumbang setelah KRL berhenti di tengah perjalanan dan dia turun untuk melihat situasi di sekitarnya. Ia menyebutkan, setelah KRL itu berhenti, tidak ada pemberitahuan kepada penumpang tentang adanya pohon tumbang. Firman yang menumpang kereta komuter Stasiun Bogor dengan tujuan ke Stasiun Kota harus menunggu petugas menyelesaikan pemotongan dahan pohon tersebut.

Sementara itu, masinis KRL yang tengah memantau upaya pemotongan menolak berkomentar saat ditanya seputar kejadian tersebut. Adapun anggota Polsek Metro Pasar Minggu, Aipda Mamay, yang turut memantau di lokasi mengatakan, berdasarkan laporan dari warga setempat, dia mendapat laporan bahwa ada pohon tumbang melintang di kabel KRL.

Polisi kemudian melaporkannya ke Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan untuk melakukan pemotongan pohon. Menurut Aipda Mamay, perjalanan KRL sengaja dihentikan untuk membantu pekerja menjangkau batang pohon asam yang tumbang dan berukuran cukup besar itu. Pemotongan pun dilakukan agar batang pohon tidak mengganggu lalu lintas kereta.

"Tumbangnya (pas) enggak ada kereta, pas hujan tadi. Jadi keretanya memang sengaja untuk pemotongan ini, untuk sandaran, biar mudah (memotong)," ujar Aipda Mamay.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak penumpang KRL yang turun dari kereta karena pintu kereta dibuka. Penumpang menanti dalam kondisi gelap. KRL kembali bergerak sekitar pukul 18.50 WIB dan perjalanan pun kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com