Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Pencuri yang Diumpan Polisi

Kompas.com - 26/10/2013, 14:01 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

Sumber KOMPAS

 

KOMPAS.com - Barangkali Kamis (24/10/2013) malam memang sudah nasib sial Agustiananda alias Gusti (40) dan Sukrisno (40), dua pelaku curanmor. Tak hanya terjebak "umpan" polisi, keduanya tersungkur setelah ditembak petugas saat berusaha kabur. Aksi keduanya bak penjahat di film laga.

Suasana lalu lintas Jalan Boulevard Artha Gading di Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, tak jauh dari biasanya pada Kamis malam. Lima polisi yang dipimpin Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kelapa Gading, Inspektur Satu Ramondias, bergegas ke lokasi operasi, di sisi selatan Jalan Boulevard Artha Gading yang kerap dilaporkan terjadi pencurian kendaraan bermotor.

Empat sepeda motor milik anggota Reserse Mobil (Resmob) Polsek Kelapa Gading diparkir di badan jalan sebagai umpan. Seorang personel duduk beberapa meter dari lokasi parkir, dua anggota memantau di seberang jalan, dan dua lainnya siaga dengan sepeda motor di ujung jalan di persimpangan Jalan Boulevard Artha Gading dan Jalan Yos Sudarso.

Hanya butuh waktu satu jam untuk memancing pelaku. "Dua pelaku datang berboncengan dengan Honda Verza 150 bernomor B 3157 UBS. Satu pelaku turun, mengeluarkan kunci T, dan mengambil salah satu sepeda motor umpan, Suzuki Satria F150 bernomor B 6899 TWT," kata anggota Resmob Polsek Kelapa Gading Inspektur Dua Suprapto yang ikut dalam operasi itu.

Hanya dalam hitungan detik, pelaku berhasil merusak rumah kunci dan kabur. Menurut Suprapto, Gusti kabur dengan sepeda motor curian, sementara Sutrisno dengan kendaraan yang mereka pakai sebelumnya. Keduanya memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tetap melaju saat dihentikan petugas di ujung jalan.

"Pelaku kabur ke arah selatan melalui Jalan Yos Sudarso. Dua tembakan peringatan tidak mereka hiraukan, petugas terus mengejar keduanya hingga jarak sekitar dua kilometer, terus kabur dan akhirnya anggota lepaskan tembakan," ujarnya Kepala Polsek Kelapa Gading Komisaris Sutriyono, Jumat (25/10/2013).

Dua tembakan

Gusti ditembak di depan Komplek Komando Daerah Militer (Kodamar) di Jalan Yos Sudarso Jakarta Utara. Peluru menembus perut kanan bagian bawah dan bersarang di dalam. Namun, Gusti tetap melaju dengan kondisi darah mengucur dari perutnya. Petugas lalu mengejar dan menendang Gusti hingga jatuh. "Pelaku tidak bersenjata," kata Suriyono.

Petugas juga mengejar dan menembak Sukrisno di kaki kanan. Dia akhirnya menghentikan kendaraan ratusan meter jaraknya dari lokasi penghentian Gusti. Keduanya kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati di Jakarta Timur.

Setelah menjalani perawatan, Sukrisno ditahan di ruang tahanan Polsek Kelapa Gading. Sementara Gusti harus menjalani operasi pengangkatan peluru di RS Polri Sukanto pada Jumat siang.

Saat menunggu operasi, Gusti dilaporkan akan kabur. Dia sempat meninggalkan ruang perawatan di Unit Gawat Darurat RS Polri Sukanto. Namun, petugas bisa menangkap dia kembali. Seorang petugas pun ditugaskan menjaga Gusti.

Sukrisno mengaku sudah beberapa kali mencuri sepeda motor di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Bekasi Utara, Kabupaten Bekasi. Anak istrinya tinggal di Bekasi dan sehari-hari dia mengaku berprofesi sebagai sopir lepas.

Berdasarkan pengakuan tersangka, tak lama setelah penangkapan itu, polisi menyita Honda Vario bernomor B 6844 UTO. Hasil curian Sukrisno dari Bekasi itu disimpan di sebuah masjid di Kelapa Gading Barat sejak tiga pekan lalu. Menurut Sutriyono, Sukrisno adalah target pencarian orang terkait sejumlah pencurian sepeda motor.

"Kami mendapat banyak sekali laporan kehilangan sepeda motor di daerah Kelapa Gading dan Sunter. Kami menduga keduanya terlibat dalam beberapa pencurian sebelumnya. Oleh karena itu, kami masih kembangkan kasus ini," ujarnya.

Gusti dan Sukrisno dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pencurian dengan pemberatan. Keduanya terancam hukuman penjara paling lama tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com