Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Usul Pemerintah Pusat Buat UU Pengupahan

Kompas.com - 31/10/2013, 19:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku bosan atas tuntutan buruh yang itu-itu saja dan tidak berubah dari tahun ke tahun. Ia meminta pemerintah pusat menyelesaikan persoalan yang bagai tak berujung itu.

Kepada wartawan, seusai bertemu buruh di depan Balaikota pada Kamis (31/10/2013) sore, sang Gubernur mengusulkan supaya pemerintah pusat merancang semacam undang-undang yang mengakomodasi besaran upah pekerja di Indonesia secara permanen. Bukan berubah tiap tahun seperti selama ini terjadi.

"Harusnya memang ada undang-undang pengupahan yang atur gaji buruh secara tetap. Isinya bisa saja soal upah per sektor, UMP. Misal lagi dikaitkan dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat produktivitas, dan lain. Sekarang kurang detail," ujarnya.

Usul tersebut, lanjut Jokowi, masih sebatas wacana pribadinya. Namun, dia berencana memberikan usul tersebut ke pemerintah pusat secara resmi. Jokowi mengaku ingin berkonsultasi lagi dengan sejumlah stakeholder, seperti buruh atau pengusaha. Ia ingin menggali informasi apakah undang-undang itu bisa dibuat.

"Ini baru usul saya saja. Tak ngobrolin dulu sama semuanya. Mau cari tahu dulu, ini bisa atau enggak dibuat seperti itu," ujarnya.

Jokowi mengungkapkan, jika persoalan buruh dengan pengusaha tidak kunjung selesai, itu bisa berdampak negatif terhadap iklim investasi, khususnya di Jakarta. Jika memang persoalan tidak bisa diselesaikan di tataran akarnya, ia pun meminta pengusaha dan buruh saling memperbaiki diri agar hubungannya harmonis.

Sebelumnya, ratusan buruh dari bermacam-macam elemen menuntut Pemprov DKI menaikkan UMP DKI menjadi Rp 3,7 juta. Buruh juga meminta komponen yang memengaruhi komponen hidup layak, faktor penentu UMP, juga diubah dari 60 menjadi 84 komponen. Rencananya, UMP diketok Kamis ini. Namun, hingga pukul 19.30, sidang masih berlangsung dan UMP DKI belum juga diputuskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com