Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ajak Keluarga Antikorupsi

Kompas.com - 03/11/2013, 07:53 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- "Kamu menyesal tidak ketika saya jadi bupati tidak korupsi?" tanya Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, kepada istrinya, Veronica S Tan. Ketika melihat istrinya segera menggelengkan kepala, Basuki pun membatin, "Saya tidak salah menikah (dengan Veronica S Tan)".

Beberapa tahun lalu, keluarga Basuki pernah hanya mempunyai satu mobil. Mobil itu untuk mengantar Basuki beraktivitas, juga antar-jemput anak-anak Basuki ke sekolah.

Namun, kemacetan di Jakarta sering kali menyulitkan sopir Basuki tiba di sekolah tepat waktu. Akibatnya, istri dan anak Basuki kadang pulang naik bajaj. "Anak-anak saya sih langsung teriak hore naik bajaj. Tetapi, terkadang saya kepikiran istri naik bajaj meski untungnya dia tak keberatan," ujar Basuki.

"Jadi, keluarga penting untuk proses (antikorupsi) seperti ini," tegas Basuki, Kamis (31/10), saat memberikan sambutan dalam Malam Penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013 di Jakarta.

Basuki meraih BHACA 2013 bersama Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamudji.

Ketika menjabat Bupati Belitung Timur (2005-2006), kata Basuki, peluang korupsi atau sekadar gratifikasi terbuka lebar. Selembar kertas izin tambang dapat bernilai Rp 1 miliar-Rp 2 miliar. Dari perkebunan kelapa sawit, mungkin saja dia dapat bagian 10 persen. Namun, Basuki menolak tegas gratifikasi. "Miskin saja belagu," ujar Basuki, menirukan ucapan seorang investor Malaysia kepadanya.

Minimnya tabungan membuat Basuki menghadapi dilema ketika mundur dari anggota DPR untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012. "Di DPR sebenarnya nyaman. Tiap bulan dapat gaji Rp 60 juta, ditambah uang sidang, reses, dapat Rp 100 jutalah," ujarnya.

Veronica pernah mengingatkan Basuki terkait kondisi keuangan keluarga. "Kamu enggak mikir, ya? Anak kita tiga, bagaimana bayar sekolahnya?" tutur Basuki, menirukan protes istrinya. Namun, ketika itu, Veronica tetap menghormati dan mendukung langkah Basuki untuk maju di Pilkada DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo.

Mobil mewah

Hidup sederhana apa adanya ditekankan Basuki kepada keluarganya. Namun, tidak berarti dia tak punya ketertarikan pada barang mewah. Basuki mengaku senang mobil mewah walau tak tertarik membelinya.

"Tetapi saya lebih beruntung daripada Bung Hatta yang hanya dapat menggunting iklan sepatu Bally. Saya hidup di zaman ada Youtube, jadi dapat menikmati mobil dari segala sisi. Nonton dari Youtube seolah-olah naik mobil beneran," cerita Basuki.

Ketika masih bermukim di Bangka Belitung, Basuki mengaku juga pernah menggunting lembaran iklan mobil untuk sekadar dilihat. Saat hijrah ke Jakarta, dia pun merasa lebih beruntung karena dapat langsung "cuci mata" di pameran otomotif.

"Waktu itu coba-coba (Toyota) Land Cruiser, duduk di dalamnya, pegang setir, senang sekali. Eh, baru sadar, bukannya mobil dinas saya Land Cruiser, ya? Sampai lupa karena biasanya naik-turun berkali-kali, begitu saja," ujar Basuki, disambut tawa para tamu BHACA 2013.

Hidup sederhana juga diterapkan Nur Pamudji. Nur juga menegaskan, penobatan dirinya menjadi salah satu tokoh antikorupsi tak lepas dari pengaruh keluarga. "Terima kasih karena sudah mau hidup sederhana," ujar Nur kepada istri dan anaknya yang hadir di penganugerahan BHACA 2013.

Perlawanan terhadap korupsi memang ada baiknya dimulai dari keluarga. Internalisasi nilai antikorupsi harus terus dikerjakan semua anggota keluarga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com