Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI dan LKPP Luncurkan "E-catalog" Alat Berat

Kompas.com - 06/11/2013, 17:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


 JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi  DKI Jakarta bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah  RI meluncurkan e-catalog peralatan berat.

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo mengatakan, selain alat berat, bahan pabrikasi seperti hotmix dan beton readymix juga diluncurkan. "E-catalog ini diluncurkan agar bisa digunakan bagi teman-teman SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) DKI dan seluruh Indonesia," kata Agus, di Gedung LKPP, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2013).

Melalui penggunaan, e-catalog, kata Agus, pemerintah dapat membeli barang dengan harga yang lebih murah. Seluruh barang yang dibutuhkan oleh SKPD DKI, seperti mobil sampah dan alat berat, tersedia dengan seluruh spesifikasi yang ada. Kualitas barang-barang yang tersedia di dalam e-catalog juga terjamin dan dengan harga terjangkau.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, salah satu tujuan utama pembelian barang melalui e-catalog LKPP karena kegagalan lelang tender.

Menurut dia, selama ini lelang yang dilaksanakan DKI tak jarang mengalami kegagalan sehingga menimbulkan sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Selain itu pengadaan barang dengan membeli langsung bisa lebih cepat karena tidak menggunakan proses lelang seperti biasanya yang bisa memakan waktu hingga enam bulan bahkan lebih.

Walaupun tanpa lelang, pengadaan barang itu tetap mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan, Pemprov DKI hanya akan meminta spesifikasi teknis yang ada kepada LKPP. Kemudian pihak LKPP yang menetapkan merek, harganya, dan DKI dapat langsung membelinya melalui e-catalog.

"Jadi, kita tinggal ajukan, misalnya unit truk sampah ke LKPP untuk dimasukkan ke dalam e-catalog. Nanti akan ada barang-barangnya, lengkap dengan harga dan merek. Kami beli pakai APBD," kata Basuki.

Peluncuran itu juga bersamaan dengan penandatanganan kontrak payung hukum antara LKPP dengan 11 penyedia peralatan berat dan bahan pabrikasi. Penandatanganan kontrak payung hukum dan peluncuran e-catalog ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Pemprov DKI Jakarta terhadap kebutuhan alat berat, aspal hotmix, dan beton readymix setelah sebelumnya LKPP menerbitkan surat kepada seluruh institusi pemerintah agar mengirimkan usulan barang/jasa untuk masuk ke e-catalog.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 3.500 komoditas dan lebih dari 100 penyedia yang telah masuk dalam sistem e-catalog. Antara lain kendaraan bermotor, pp sheet, mesin, alat pertanian jasa internet, obat-obatan, dan alat kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com