Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Setuju Siswa Pembajak Bus Dikeluarkan dari Sekolah

Kompas.com - 13/11/2013, 14:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 35 siswa SMA Negeri 46 di-drop out (DO) dari sekolah mereka karena membajak bus. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung langkah tegas Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto yang langsung menindak dengan cara mengeluarkan para siswa tersebut dari sekolah.

"Sudah di-DO, ya bagus. Memang harus seperti itu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Menurut dia, pembajakan bus sudah termasuk sebuah tindak kriminal. Langkah drop out adalah hukuman yang tepat agar menimbulkan efek jera bagi para siswa.

Basuki kemudian menceritakan, dahulu, adik perempuannya juga pernah ikut bertengkar dengan teman-teman kelas lainnya, kemudian diberi pilihan hukuman. Apakah hukuman tinggal kelas atau hukuman drop out? Adik Basuki memilih untuk pindah sekolah.

"Kalau sudah berani bajak bus, sudah bukan kenakalan, tapi kriminal. Berarti Anda sudah mau jadi preman. Kalau dibiarkan, semua akan merasa jagoan bisa bajak bus," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, pembajakan bus yang dilakukan oleh 35 siswa itu sudah termasuk tindakan kriminal. Pihak kepolisian yang mengurus kasus tersebut, yaitu Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, telah menyebutkan kalau sanksi pembajakan bus itu berat dan diatur oleh hukum negara, lebih tinggi dari aturan dan tata tertib sekolah.

Saat Disdik DKI memutuskan untuk mengeluarkan 35 siswa itu, kata Taufik, hal tersebut telah diketahui dan disepakati bersama peserta didik, orangtua, komite sekolah, dan kepala sekolah.

"Intinya bukan dikeluarkan, tapi dipindahkan. Kami sudah menyediakan sekolah alternatif bagi mereka, para peserta didik," kata Taufik.

Sebanyak 35 pelajar SMA Negeri 46, Kebayoran Baru, Jaksel, dikeluarkan dari sekolah karena membajak bus. Mereka berasal dari siswa kelas X jurusan IPA/IPS dan kelas XI jurusan IPA/IPS. Pihak SMAN 46 mengembalikan mereka kepada orangtua masing-masing pada 24 Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com