Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2013, 07:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan tidak ingin memanjakan pedagang Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, dengan memberikan suntikan modal. Dia meminta para pedagang harus memutar otak bagaimana pasar tersebut dapat diramaikan oleh pembeli sehingga meraup laba.

"Kita enggak mau terlalu menyuntik mereka karena justru akan memanjakan dan menghilangkan sikap entrepreneurship mereka. Harusnya mereka siap bersaing, tahan banting," ujar Jokowi saat mengunjungi Blok G, Tanah Abang, Rabu (13/11/2013).

Blok G sepi pembeli, kata Jokowi, bisa disebabkan banyak faktor, yakni barang yang tak kompetitif, ketinggalan zaman, dan lainnya. Jokowi pun berharap kondisi itu dapat diatasi oleh pedagang.

"Mereka harus kompetisi dengan cara apa. Memakai harga yang murah misalnya, atau memperbaiki kualitas produknya, atau lepas dari tempat usahanya jika memang merasa tempat itu ndak pas. Semua itu bisa saja. Saya kira wajar dan jangan kaget," ujarnya.

Pemprov DKI, lanjut Jokowi, hanya melaksanakan tugas sebatas penegakan aturan bahwa pedagang tidak boleh berjualan di tepi jalan. Setelah direlokasi ke tempat baru, semestinya peran dari pemerintah diminimalisasi agar selanjutnya pedagang bisa mandiri.

Yang jelas, lanjut Jokowi, Pemprov DKI akan tetap melakukan upaya menarik pembeli ke pasar tersebut. Mulai dari mengajak kelompok tertentu untuk berbelanja ke Blok G, promosi di media massa, memperbaiki fasilitas dengan menambah eskalator, serta pendukung lainnya, jembatan koneksi antara blok dan lain-lain.

Setelah ratusan PKL dipindahkan dari tepi jalan ke dalam Blok G, persoalan belum selesai. Para PKL mengaku sepi pembeli. Sejumlah PKL pun telah mengosongkan lapak jualannya karena sepi pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com