JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengguna bus transjakarta mengaku sangat kesal dengan para pengguna motor dan mobil yang kerap masuk ke jalur bus transjakarta. Mereka pun mengaku mendukung adanya aksi "Busway Kick".
"Terganggu sekali dengan para pelanggar. Saya juga mendukung sekali aksi 'Busway Kick', mudah-mudahan bisa menyadarkan," ujar Ninis (23), pengguna bus transjakarta koridor Pluit-Tanjung Priok yang ditemui Kompas.com, Kamis (14/11/2013).
Hal senada juga diungkapkan Risa (23). Pengguna bus transjakarta ini juga mengaku sebal lantaran perilaku pelanggar jalur bus transjakarta kerap membuat laju bus transjakarta terhambat.
Keduanya pun mendukung adanya aksi "Busway Kick". Mereka berharap gerakan tersebut bisa menjadi gerakan massal para pengguna bus transjakarta bila melihat ada pengguna motor ataupun mobil masuk ke dalam busway.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung penuh gerakan "Busway Kick" yang dilakukan para pengguna bus transjakarta. Menurut dia, lebih efektif jika hukuman bagi penerobos jalur bus transjakarta itu datang dari masyarakat sendiri.
Gerakan dari masyarakat tersebut, menurut Jokowi, dapat menciptakan tertib hukum dan tertib sosial yang diidam-idamkan. Ia berharap gerakan tersebut juga didukung seluruh masyarakat.
Jokowi pun mengaku berminat turut serta dalam gerakan itu. Tanpa ragu, ia langsung mengacungkan jempol terbalik yang ditujukan kepada para penerobos busway.
Gerakan "Busway Kick" pertama kali dicetuskan salah seorang pengguna bus transjakarta bernama Muhammad Daivi (62). Ia mengaku kesal dengan perilaku pengendara yang menerobos jalur bus transjakarta melenggang seenaknya. Sementara itu, penumpang bus menunggu lama karena bus tersendat oleh kendaraan yang menerobos.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.