Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klakson 3 Kali di Kedubes Australia Belum Terdengar

Kompas.com - 20/11/2013, 16:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi membunyikan klakson tiga kali di depan Gedung Kedutaan Besar Australia sebagai bentuk protes penyadapan masih sebatas wacana di media sosial saja. Pada kenyataannya, aksi tersebut belum kedengaran.

Kompas.com melakukan pemantauan di depan Gedung Kedubes Australia di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013) pagi. Selama 30 menit, bunyi klakson tiga kali yang tepat berasal dari depan gedung itu hanya terdengar dua kali.

Sisanya hanya bunyi klakson biasa yang memang lazim terdengar di jalan raya Ibu Kota. Petugas keamanan yang berjaga di depan gedung pun tidak mengetahui mengenai aksi klakson tiga kali itu. Mereka juga mengaku sejak kemarin tidak menyadari adanya bunyi klakson yang tidak lazim.

"Tidak ada, dari kemarin biasa saja. Ya kalau suara klakson sering, tapi sepertinya tidak ada yang sampai tiga kali dan diarahkan ke sini," ujar salah satu petugas.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan yang terjadi di media sosial Twitter. Hingga berita ini diturunkan, tweet tagar "klakson3x" di Twitter masih terus bermunculan.

"Bagaimanapun juga kita harus protes untuk dugaan kuat penyadapan yg dilakukan pemerintah australia kepada Indonesia #klakson3x," tulis akun @besuspriantana.

Padahal, jika aksi klakson tiga kali sebagai bentuk protes ini benar-benar dilakukan secara intensif, menurut Ketua Forum Telematika KTI Hidayat Nahwi Rasul, bisa menjadi upaya protes yang sangat baik dari rakyat Indonesia kepada Australia.

"Aksi klakson tiga kali ini menunjukkan kalau netizen sadar ini sudah emergency. Ini menandakan rakyat peduli dengan negaranya yang diperlakukan tidak baik oleh negara lain," ujar Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com