Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Pangrango Diminati, Kapasitas Ditambah

Kompas.com - 22/11/2013, 08:02 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Penambahan satu kelas eksekutif sejak Sabtu (16/11) meningkatkan kapasitas Kereta Api Pangrango rute Bogor-Sukabumi dari 368 kursi menjadi 418 kursi.

Dengan demikian, KA Pangrango yang beroperasi sejak Sabtu (9/11) terdiri dari dua kelas eksekutif dan tiga kelas ekonomi berpenyejuk ruangan. Setiap kereta eksekutif berisi 50 kursi tipe dua-dua, bertelevisi, dan bertarif Rp 35.000 per orang. Setiap kereta ekonomi berisi 106 kursi tipe tiga-dua dan bertarif Rp 15.000 per orang.

Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Sukendar Mulya mengatakan, penambahan kelas untuk mengakomodasi permintaan masyarakat. ”Pangrango selalu penuh, terutama pada akhir pekan dan hari libur,” katanya, Kamis (21/11/2013).

Sebelum penambahan kelas eksekutif, tingkat keterisian KA Pangrango lebih dari 90 persen. Dari 368 kursi kelas eksekutif dan kelas ekonomi, lebih dari 331 kursi selalu terisi penumpang. Banyak calon penumpang mengeluh tidak mendapat tiket meskipun sudah antre di Stasiun Bogor Paledang di Kota Bogor atau Stasiun Sukabumi di Kota Sukabumi.

PT KAI menilai, tingkat keterisian Pangrango luar biasa dan memuaskan. KA Pangrango dengan cepat menjadi angkutan umum andalan masyarakat Bogor-Sukabumi.

Sejak ditutupnya KRD Bumi Geulis pada 5 Desember 2012, rute Bogor-Sukabumi cuma dilayani bus dan minibus yang lewat jalan raya dan didera kemacetan. Dengan KRD atau KA, waktu tempuh maksimal dua jam. Dengan bus dan minibus yang terjebak macet, perjalanan menghabiskan waktu lima jam.

Sukendar mengatakan, jika animo masyarakat tetap tinggi, PT KAI mempertimbangkan menambah rangkaian lagi. Ia memahami ada saran untuk menambah lagi satu kelas eksekutif sehingga seimbang dengan kelas ekonomi, yakni masing-masing tiga rangkaian. Jika seimbang, bisa dilihat kecenderungan masyarakat memilih ekonomi atau eksekutif sehingga terlihat kemampuan bayar pengguna Pangrango.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang Ervan menyatakan, Kemenhub akan membantu meningkatkan pengoperasian KA Pangrango. Pada 2014 akan ada penambahan jadwal perjalanan dan rangkaian baru. (BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com