Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pengendara Motor Ditembak di Pasar Rebo

Kompas.com - 24/11/2013, 11:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tengah berboncengan motor di Jalan Raya Bogor Kilometer 29, depan Pom Bensin Gandaria, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (23/11/2013) pukul 22.00, dua orang ditembak orang tak dikenal. Diduga pelaku hendak merampok motor.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, korban penembakan tersebut yakni TA dan RZ, warga Jakarta Timur, yang tengah menumpang motor Honda CS One. Keduanya ditembak saat dalam perjalanan hendak membeli aksesoris kendaraan bermotor.

"Dalam perjalan, saudara RZ yang sedang dibonceng ditarik kaosnya oleh pelaku berjumlah dua orang yang (juga) mengendari motor," kata Rikwanto, melalui pesan singkatnya, kepada Kompas.com, Minggu (24/11/2013).

Merasan ditarik bajunya oleh salah satu pelaku, sambung Rikwanto, RZ kemudian meminta TA yang saat itu tengah mengemudikan motor untuk mempercepat laju kendaraan. Pada saat itu, pelaku, menurut Rikwanto, terus mengejar dan membuntuti korban sampai di depan Pom Bensin Gandaria.

"Di depan Pom Bensin Gandari, terdengar letusan (tembakan) sebanyak 2 kali," ujar Rikwanto.

Kedua korban belum menyadari bahwa dua letusan tersebut diarahkan pelaku kepada mereka. Korban masih berusaha menghindari kejaran pelaku namun terjatuh di Pom Bensin Cimanggis dengan kondisi kaki sudah mengeluarkan darah.

"Melihat ada orang jatuh, warga sekitar membawanya ke RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Cimanggis," ujar Rikwanto.

Rikwanto melanjutkan, TA mengalami luka tembak pada betis kaki sebelah kanan dengan proyektil peluru masih bersarang. Sementara rekan korban, RZ juga mengalami luka tembak yang menembus betis kaki sebelah kanan pula.

Menurut Rikwanto, kedua korban hingga kini masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua. Sedangkan kasus itu ditangani Polsek Pasar Rebo dan juga Polsek Cimanggis karena terjadi di perbatasan dua wilayah hukum kepolisian yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com