Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Transjakarta Gratis jika APBD Rp 100 Triliun

Kompas.com - 19/12/2013, 18:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum berencana untuk membebaskan biaya atau menggratiskan tiket transjakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, DKI baru dapat menggratiskan transjakarta jika sudah memiliki anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp 100 triliun.

"Kalau APBD kita bisa mencapai Rp 100 triliun, maka bisa gratis semua transportasi massalnya," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (19/12/2013). Ia mengharapkan, nilai APBD tersebut dapat tercapai pada tahun anggaran 2016-2017.

Kendati demikian, Basuki mengatakan bahwa DKI sebenarnya mampu memberi subsidi tiket transjakarta, jika melihat besarnya APBD dan ditambah dengan tingginya nilai sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) APBD DKI yang setiap tahunnya Rp 7 triliun-Rp 9 triliun. Seharusnya, kata dia, silpa tersebut dapat dialihkan untuk subsidi operasional transjakarta. Sebab, DKI hanya membutuhkan Rp 1,324 triliun setiap tahunnya untuk menyubsidi transjakarta.

Jumlah itu didapatkan dari subsidi yang dianggarkan dalam APBD 2013 sebesar Rp 886 miliar ditambah dengan pendapatan tiket transjakarta setiap tahunnya. Berdasarkan data Unit Pengelola (UP) Transjakarta, pendapatan dari tiket setiap tahun mencapai Rp 438 miliar. Perhitungannya, 350.000 penumpang per hari dikalikan Rp 3.500 (harga tiket per orang) menghasilkan Rp 1,2 miliar. Jika dalam setahun (dikalikan 365 hari), maka pendapatan dari penjualan tiket bus transjakarta mencapai Rp 438 miliar.

Saat ini, Pemprov DKI merencanakan pengadaan lima bus wisata bertingkat untuk transportasi gratis. Rencananya, bus bertingkat itu akan beroperasi pada Januari 2014 dengan rute awal Tanah Abang-Bundaran Hotel Indonesia. Bus yang disiapkan akan memiliki lantai dan pijakan pintu masuk yang pendek. Bus wisata itu nantinya akan ramah pada penyandang disabilitas. Jika jumlah bus bertingkat rute Tanah Abang-Bundaran HI dianggap cukup, maka rute selanjutnya adalah Monas ke Blok M ataupun Kota Tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com