Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandu Karaoke Cantik Tewas Tergantung di Kamar Kos

Kompas.com - 30/12/2013, 17:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dwi Apriani (22), pemandu tempat karaoke, ditemukan tidak bernyawa di lantai dua kamar nomor 5 sebuah kos-kosan di Jalan Kayu Mas Tengah II, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/12/2013) pukul 13.00. Korban ditemukan meninggal oleh para teman-temannya dengan kondisi tergantung di pintu kamar mandi kos tersebut.

Icha Puspita Sari (20), salah satu penghuni kos di sana menceritakan, awalnya, ia bersama beberapa teman hendak mengajak Dwi makan siang. Saat pintu diketok, tidak ada jawaban dari perempuan yang akrab disapa Moza itu.

Karena curiga, mereka kemudian meminta bantuan Supardi, salah satu tukang ojek di dekat kos-kosan itu, untuk membantu membuka pintu kamar kos. "Akhirnya dicongkel jendela kamar pakai sendok," ujar Icha, saat ditemui di lokasi kejadian, Senin sore.

Setelah jendela kamar terbuka, mereka lalu membuka pintu kamar tersebut. Alangkah terkejutnya mereka saat menemukan Dwi dalam kondisi tergantung dengan selendang berwarna biru yang telah menjerat leher korban.

"Langsung pada teriak lari ke bawah. Saya langsung lari masuk ke kamar (kos) saya," ujar Icha.

Setelah mendapat laporan dari pemilik kos, Petugas Polsek Pulogadung yang mendatangi lokasi kejadian lalu melakukan olah tempat kejadian perkara. "Saat ini sedang didalami temuan yang ada di TKP untuk kita ketahui latar belakang terjadinya peristiwa gantung diri tersebut," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto, di lokasi kejadian.

Pantauan Kompas.com, petugas memeriksa sejumlah saksi yang pertama kali menemukan Dwi. Mereka adalah rekan Dwi yang juga penghuni kosan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com